Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tabik pun, Salam Khas Lampung nan Ramah dan Bersahabat

19 Mei 2023   06:07 Diperbarui: 19 Mei 2023   06:46 9707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabik pun menggema dalam diskusi kelompok kecil di di kampung-kampung Way Kanan, Lampung (dokpri)

Namanya aksara Lampung. Dalam wikipedia.org, aksara Lampung disebut sebagai turunan dari aksara Brahmi melalui perantara aksara Kawi.

Aksara Lampung kini menjadi salah satu muatan lokal Provinsi Lampung. Tujuannya, mempertahankan kelestarian aksara Lampung. Tidaklah mengherankan, di setiap kantor dinas akan digunakan dua tulisan, latin dan aksara Lampung. 

Kedua, Tapis

Tapis adalah seni dan ketrampilan.  Terkait dengan kemampuan wanita-wanita Lampung untuk menyulam benang emas pada kain berserat. Mengikuti pola tertentu yang menghasilkan lembaran kain yang sangat indah. 

Keindahan kain tapis Lampung hasil sulaman tangan wanita trampil (dok foto: goodnewsfromindonesia.id)
Keindahan kain tapis Lampung hasil sulaman tangan wanita trampil (dok foto: goodnewsfromindonesia.id)

Dalam etnis.id, kata tapi merujuk pada inskripsi Jawa abad ke-9 yang mana disebut sebagai wastra atau kain tradisional. 

Kain ini kaya akan makna dan bernilai tinggi. Karenanya, sering dijadikan sebagai hadiah atau persembahan kepada raja-raja atau para penguasa saat itu.


Regenerasi terjadi. Tapis tetap dipertahankan keberadaannya. Bahkan kini menjadi salah satu usaha kerajinan tangan yang dibina oleh Dekranasda setempat dan melalui dinas perindustrian yang ada di Lampung.

Ketiga, Rumah Panggung

Rumah panggung di Lampung terbuat dari kayu-kayu pilihan yang sangat kuat. Keberadaannya pun sudah puluhan tahun. Bahkan ada yang sudah memakan usia hingga ratusan tahun.

Aktifitas manusia biasanya menggunakan lantai atas. Lantai bawah sering dibiarkan terbuka. Menjadi tempat berteduh ternak. Jika tidak, dimanfaatkan untuk menyimpan hasil bumi. 

Rumah panggung Melinting di Lampung nan kokoh di pinggir jalan  Prov Lampung, makin berkurang (dok foto: pariwisatalampung.com)
Rumah panggung Melinting di Lampung nan kokoh di pinggir jalan  Prov Lampung, makin berkurang (dok foto: pariwisatalampung.com)

Keempat, Adat Pernikahan

Pernikahan adat di Lampung itu terlihat gemerlap. Pakaian adat pria dan wanitanya sangat indah. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh pengantin Lampung sebelum naik ke pelaminan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun