Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menanti Terungkapnya Mafia Pacul Impor

11 November 2019   17:49 Diperbarui: 28 Oktober 2022   19:14 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RI masih impor pacul (dok foto: okezone.com/Antara)

Impor pacul? Di mana produk-produk anak bangsa, sampai pacul pun harus didatangkan dari luar negeri?

Omel temanku saat menonton berita mengenai impor pacul.  Misteri pacul impor pernah dipermasalahkan di tahun 2016, dan kini dipersoalkan lagi di tahun 2019. 

Rupanya pacul alias cangkul yang selalu dipanggul petani ketika berangkat pagi dan pulang sore hari dari sawah atau ladang ini, telah diimpor sejak tahun 1997. Jika demikian, maka sudah 22 tahun kita ternyata  tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar petani ini. 

Ya, akhir-akhir ini kita memang doyan impor. Alasan klisenya, produksi dalam negeri tidak mencukupi permintaan itu sendiri. Karenanya, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, jalan pintas dan jalan tercepat adalah impor. 

Alasan yang dicari-cari karena dalam perencanaan pengadaan, selalu akan muncul forecast,  berapa kebutuhan di masa depan berdasarkan permintaan sekarang. 

Impor pacul kembali mencuat di awal November 2019. Tidak tanggung-tanggung, pada 8 November 2019 detikcom merilis total impor pacul periode Januari-September 2019 senilai US$ 101,69 ribu dengan total berat 268, 2 ton.

Selain berasal dari Jepang, Indonesia dibanjiri oleh pacul kiriman dari China.  Masih dalam sumber detikcom, menurut menteri perindustrian (Agus Gumiwang), salah satu alasan banyaknya impor pacul lantaran pengguna pacul Indonesia masih lebih memilih pacul asal negeri tirai bambu ini, kendatipun pacul buatan dalam negeri tidak kalah kualitasnya. Dari unsur harga, pacul impor juga lebih mahal 40-50% dibandingkan dengan made in Indonesia.

Fenomena kebanjiran pacul made in china, sold in Indonesia ini sampai membuat Presiden RI, Jokowi mengkritik tajam kementerian dan instansi terkait lainnya. Namun dijelaskan oleh Kemendag, bahwa tidak ada ijin impor pacul siap pakai dari luar negeri. Artinya, Indonesia kini kebanjiran produk ilegal dari China tanpa ada upaya untuk memblokir kiriman produk ilegal tersebut. 

Ilustrasi cangkul yang menjadi polemik. Kita masih impor cangkul (dok foto: kerincitime.co.id)
Ilustrasi cangkul yang menjadi polemik. Kita masih impor cangkul (dok foto: kerincitime.co.id)

Jika demikian, maka kehadiran produk pacul made in China ini masih misterius. Siapakah yang berhasil mendatangkan produk itu ke Indonesia? Melalui jalur manakah pengiriman barang tersebut sehingga lolos begitu saja dan kini dijual bebas oleh pedagang-pedagang di Indonesia? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun