Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pidato Soekarno yang Menjadi Cikal Bakal Pancasila!

29 November 2022   17:20 Diperbarui: 29 November 2022   17:36 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Ist on Republika

Sebagai warga negara Indonesia, kita pasti sudah tidak asing dengan Pancasila. Lalu, bagaimana cikal bakal lahirnya Pancasila hingga saat ini kita masih memperingati hari Pancasila tersebut? Rupa pidato Soekarno yang jadi cikal bakal lahirnya Pancasila.

Presiden pertama Indonesia ini memang terkenal sebagai proklamator yang hebat dengan gaya pidatonya yang khas dan menggebu-gebu menggambarkan semangat juang Indonesia. Jadi, tak heran jika banyak orang yang yang terpesona dengan gaya pidato Soekarno yang berwibawa dan tegas.

Pidato Soekarno Sebagai Cikal Bakal Lahirnya Pancasila

Lalu, bagaimana bisa pidato Soekarno jadi cikal bakal lahirnya Pancasila? Pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945, Badan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) mengadakan rapat pertamanya di Jakarta. 

Sidang dipimpin oleh Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat, Presiden BPUPKI. Pertemuan yang berlangsung selama tiga hari ini diadakan dengan satu tujuan yaitu untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Dr. Radjiman: "Atas dasar apa kita nanti akan membangun Indonesia merdeka?"

Anggota BPUPKI bergantian menyampaikan pendapatnya. Pada tanggal 1 Juni 1945, giliran Soekarno yang menyampaikan pemikirannya tentang berdirinya negara Indonesia. Bung Karno tidak sempat mengutarakan pendapatnya secara tertulis. 

Namun, susunan dan pilihan kalimat yang diucapkannya mungkin mengejutkan mereka yang hadir dalam konferensi BPUPKI yang kemudian disebut Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai.

"Setelah anggota Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai menyampaikan pendapat mereka setelah tiga hari berturut-turut, sekarang saya mendapat kehormatan dari Ketua Yang Terhormat untuk menyampaikan pendapat saya. Saya akan memenuhi permintaan Ketua Yang Terhormat. Apa permintaan Yang Mulia? Tuan Presiden mengundang pertemuan tersebut dari Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai untuk mempresentasikan kebijakan Indonesia merdeka. Landasan ini akan saya sampaikan nanti dalam pidato saya," kata Bung Karno yang dikutip di awal pidatonya.

Dalam sambutannya, Bung Karno menyampaikan bahwa semua anggota BPUPKI sudah sewajarnya sepakat bahwa negara yang didirikan adalah untuk seluruh rakyat dari puncak Aceh hingga Irian, Papua modern. 

"Fondasi yang pertama, yang merupakan landasan yang baik bagi negara Indonesia, adalah landasan kewarganegaraan. Kita sedang mendirikan negara-bangsa Indonesia," kata Bung Karno.

Bung Karno meminta maaf kepada umat Islam dan anggota BPUPKI Ki Bagoes Hadikoesoemo, yang pernah menjadi imam di Yogyakarta dan pimpinan umum PP Muhammadiyah tahun 1942 sampai 1945. 

"Saya mohon kepada Saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo dan saudara-saudara Muslim lainnya, mohon maaf saya menggunakan kata 'kewarganegaraan'! Saya juga seorang Muslim," tambah Bung Karno.

Kewarganegaraan yang dipertaruhkan, kata Bung Karno, tidak tegas. "Dengan kewarganegaraan Indonesia dalam semangat saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo, kita mendirikan negara Indonesia," kata Bung Karno.

Dari base satu, Bung Karno melompat ke base tiga. "Jadi apa base ketiga? Landasan adalah dasar persetujuan, dasar representasi, dasar pertimbangan. Negara Indonesia bukanlah negara untuk satu orang, bukan negara untuk suatu golongan, sekalipun golongan itu kaya. Tapi kami mendirikan negara semua untuk semua, satu untuk semua, semua untuk satu. Saya percaya bahwa ini adalah prasyarat mutlak untuk negara yang kuat

Indonesia itu bijaksana, representatif," katanya.

Prinsip keempat yang dikemukakan Bung Karno adalah kesejahteraan. Menurut Sukarno, tidak boleh ada kemiskinan di Indonesia merdeka. "Selama tiga hari ini saya tidak mendengarkan prinsip ini, yaitu prinsip kemakmuran, prinsip bahwa dalam Indonesia merdeka tidak akan ada kemiskinan," ujarnya.

Bung Karno mengajarkan 4 prinsip dasar negara, yaitu:

1. kewarganegaraan Indonesia; 2. internasionalisme atau kemanusiaan; 3. konsensus atau demokrasi; 4. Kepedulian sosial.

"Prinsip yang kelima hendaknya: Menyusun Indonesia Merdeka dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Prinsip Ketuhanan! Bukan saja bangsa Indonesia bertuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah Tuhan menurut petunjuk Isa al Masih, yang Islam bertuhan menurut petunjuk Nabi Muhammad SAW, orang Budha menjalankan ibadahnya menurut kitab-kitab yang ada padanya. Tetapi marilah kita semuanya bertuhan. Hendaknya negara Indonesia ialah negara yang tiap-tiap orangnya dapat menyembah Tuhannya dengan cara yang leluasa," papar Bung Karno.

Gagasan Bung Karno tentang Lima Prinsip Dasar Negara itu diterima dengan suara bulat oleh seluruh anggota BPUPKI. Selain itu, BPUPKI membentuk sembilan komisi untuk merancang dan menyusun konstitusi. 

Sembilan komisi untuk merancang dan menyusun konstitusi. Kesembilan panitia itu antara lain Ir Soekarno, Mohammad Hatta, AA Maramis, Abikusno Tjokrokusumo, Abdulkahar Muzakir, HA Salim, Wahid Hasjim, Achmad Soebardjo dan Muhammad Yamin. 

Pancasila kemudian dicantumkan dalam pembukaan UUD 1945 yang disahkan dan disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Inilah yang jadi alasan Presiden Joko Widodo menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Pengumuman ini disampaikan dalam penutupan pidato Jokowi dalam Peringatan Pidato Soekarno 1 Juni 1945 tersebut sebagai cikal bakal lahirnya Pancasila. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun