Mohon tunggu...
Grace Kristanto
Grace Kristanto Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Mother of a daughter with Congenital Rubella Syndrome. Founder of Rumah Ramah Rubella.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jalan-Jalan Bareng JNE di #KompasianaBlogTrip

3 Desember 2014   07:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:10 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesampainya di sana, suasana sudah ramai. Workshop membatik diawali dengan makan siang. Jadi saya dan Pungky nggak merana-merana amat karena melewatkan sarapan. Peace out! Di beberapa kunyahan terakhir, muncul lah pemuda-pemudi kece mengenakan selempang ala pemilihan putri-putri yang biasanya saya simak di televisi. Oh, ternyata mereka adalah Putra-Putri Batik Nusantara. Katrok pun terjadi lagi karena mereka good looking sekali. Mereka tampak bersiap-siap ditemani oleh Ayu Dyah Pasha (yang biasanya juga saya tonton di televisi). Bapak Johari Zein pun sudah tiba, lengkap dengan batiknya. Oh ya, hari itu dress code kami semua adalah batik.

[caption id="attachment_380081" align="aligncenter" width="302" caption="Makan siang di Sekar Kedhaton"]

14175382201300525187
14175382201300525187
[/caption]

[caption id="attachment_380082" align="aligncenter" width="403" caption="Putri Batik Nusantara"]

14175383001470053420
14175383001470053420
[/caption]

[caption id="attachment_380105" align="aligncenter" width="432" caption="Bapak Johari Zein: The Great Yet Humble Man"]

14175408261674451988
14175408261674451988
[/caption]

Workshop dibuka dengan para Putra-Putri Batik Nusantara memperkenalkan diri. Setelah itu, kami semua disuguhi tari-tarian yang mempesona, khas Indonesia. Tarian mereka begitu apik. Lagi-lagi, saya katrok, terpana menyaksikan tarian mereka.

1417538200591627940
1417538200591627940
1417538370287446320
1417538370287446320


Setelah itu, Putra William memberikan penjelasan tentang batik. Saya jadi tau bahwa ternyata ada 3 jenis batik, yaitu: tulis, cap, dan kombinasi (tulis dan cap). Agar suasana lebih semarak, Putra William mengundang Bapak Johari Zein untuk maju ke depan. Kami semua sama-sama diminta menebak jenis batik yang dikenakan oleh beliau. Ternyata beliau mengenakan batik jenis tulis. Saya jadi bertanya-tanya, batik yang saya pakai ini jenis apa yah? Tulis kayaknya bukan. Cap juga rasanya enggak. Kombinasi kah? Kayaknya nehi juga deh. Ternyata batik saya adalah batik print. Dan Putra William berkata bahwa batik print itu BUKAN batik. Hah?! Berarti saya pakai apa dong? Batik KW kali yah. Huehehehe. Maklum, batik yang saya pakai saat itu saya beli hanya Rp25.000,- hasil tawar-menawar sengit di Pasar Bringharjo Yogyakarta. Kalau batik asli mah, mana mungkin harganya segitu. Ya kan? :)

[caption id="attachment_380085" align="aligncenter" width="403" caption="Putra William & Bapak Johari Zein"]

14175384211076646376
14175384211076646376
[/caption]

Saya juga jadi belajar tentang asal mula kata batik. Ternyata, batik berasal dari kata amba dan titik dalam Bahasa Jawa. Amba berarti menulis. Titik ya titik. Jadi, batik artinya menulis titik. Jelas dibutuhkan kesabaran ekstra untuk menulis titik (membatik), makanya batik pun harganya mahal. Now, it does make sense for me.

Motif-motif batik juga tak ketinggalan kami pelajari. Motif-motif yang paling sering adalah parang, megamendung, dan kawung. Ealah, katrok lagi saya. Selama ini saya hanya tau motif parang saja. Ckckck. Tinggal di Jogja sudah 7 tahun kok nggak ngerti budayanya yah *geplak diri sendiri*.

[caption id="attachment_380094" align="aligncenter" width="480" caption="Motif Parang"]

14175391211477092551
14175391211477092551
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun