Mohon tunggu...
Grace Kristanto
Grace Kristanto Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Mother of a daughter with Congenital Rubella Syndrome. Founder of Rumah Ramah Rubella.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Dear Indosat: Ini Mimpiku di Lingkup Sosial

22 Desember 2014   10:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:44 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_384776" align="aligncenter" width="403" caption="Saling berbagi informasi di FB group RRR"]

14191914961779239890
14191914961779239890
[/caption]

2. Memposting materi edukasi tentang infeksi TORCH di media sosial.

Karena visi RRR adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang infeksi TORCH pada ibu hamil, maka kami pun membuat pamflet edukasi TORCH yang bebas dishare, didownload, dan disimpan. Tentu saja ini membutuhkan layanan internet, bukan?

[caption id="attachment_384777" align="aligncenter" width="384" caption="Album-album foto di FB group RRR"]

1419191549224834921
1419191549224834921
[/caption]

[caption id="attachment_384778" align="aligncenter" width="448" caption="Pamflet edukasi Rubella yang disebarkan secara online"]

14191915951401731225
14191915951401731225
[/caption]

3. Memposting video terapi untuk edukasi di channel YouTube RRR.


Puji syukur, saya masih diberkati oleh-Nya sehingga saya bisa membawa Ubii untuk fisioterapi. Tapi, nggak semua orangtua di RRR seberuntung saya. Ada beberapa keluarga yang belum bisa membawa anaknya untuk fisioterapi. Alasannya bisa karena keterbatasan biaya, ketidaktersediaan klinik dan jasa terapi di daerahnya (ada yang berdomisili di luar Jawa di mana jasa terapi belum ada), atau ketidaktersediaan transportasi untuk menjangkau klinik terapi yang lokasinya cukup jauh dari rumah mereka. Untuk anak seperti Ubii yang mengalami keterlambatan motorik, fisioterapi cukup krusial. Lantas bagaimana jika mereka belum bisa membawa anaknya untuk fisioterapi? Saya punya solusi sederhana. Jika Ubii fisioterapi, saya merekam beberapa gerakan terapis yang saya rasa cukup penting namun susah jika dijabarkan hanya dengan tulisan. Kemudian, saya upload video tersebut ke channel YouTube RRR agar bisa ditonton oleh anggota RRR. Yah, memang nggak seberapa solusi ini. Tapi, lebih baik ada gambaran sebagai bekal untuk dipraktikkan di rumah daripada enggak sama sekali, kan? Upload-upload video seperti ini tentu saja cukup menyedot kuota paket internet kami.

[caption id="attachment_384779" align="aligncenter" width="384" caption="Video Ubii yang saya upload di YouTube RRR"]

14191916421685639350
14191916421685639350
[/caption]

[caption id="attachment_384780" align="aligncenter" width="384" caption="Berbagi info pemasangan taping lewat video"]

1419191680704015102
1419191680704015102
[/caption]

4. Sharing pengalaman dan informasi selama membesarkan Ubii

Puji syukur, salah satu hal positif dari kondisi Ubii adalah saya jadi memiliki banyak teman. Ada saja yang add saya di BBM, Facebook, dan WhatsApp. Biasanya mereka menanyakan tentang bagaimana saya merawat Ubii. Ada pula yang curhat dan butuh didengarkan (eh dibaca ya berarti, hehehe) karena ia masih bingung dan galau menerima kenyataan gangguan kesehatan yang diidap buah hatinya karena TORCH kongenital. Kadang ada pula yang menanyakan rekomendasi dokter atau rumah sakit yang mumpuni untuk menghandle pengobatan anak-anak dengan TORCH kongenital. Dan, ada juga yang ingin tahu dan belajar apa itu TORCH. Padahal saya bukan dokter atau tenaga kesehatan. Saya hanya ibu biasa saja. Tapi, saya senang jika bisa membantu sedikit dan berbagi pengalaman. Untuk itu, paket internet saya nggak pernah nggak terpakai. Pasti terpakai. Bahkan, kadang-kadang kuota saya habis sebelum waktunya. Rasanya nggak sampai hati jika nggak menanggapi curhatan dan pertanyaan mereka. Walaupun saya akui saya nggak selalu cepat dalam membalas pesan-pesan mereka. Maaf ya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun