Mohon tunggu...
Grace Putri Silambi
Grace Putri Silambi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pelita Harapan

Mahasiswi tingkat akhir di Universitas Pelita Harapan yang sedang belajar di dalam prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Senang menuangkan isi hati serta pikirannya dalam sebuah tulisan dan juga gambar.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Coraline: Penuh dengan Tanda dari Semesta

21 November 2023   13:00 Diperbarui: 21 November 2023   13:10 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: LAIKA Studios

            

           Pernahkah kamu bertanya-tanya, bagaimana cara untuk mengenali orang-orang di sekitarmu dengan lebih baik? Mungkin juga terpikir tentang bagaimana cara untuk ‘kepo’ tentang mereka tanpa harus menginterogasi mereka dengan sedemikian rupa. Kamu bisa lho!, mendapatkan pelajaran dan tips singkat dari salah satu film kartun ini. Iya, kamu sedang tidak salah baca, film kartun yang berjudul Coraline. Film Coraline, yang diproduksi oleh LAIKA Studios pada tahun 2009, menjadi salah satu keberhasilan besar studio tersebut. Disclaimer, artikel ini akan mengandung spoiler.

            LAIKA Studios dikenal karena keunikan mereka dalam membuat film stop-motion, seperti ParaNorman, Kubo and the Two Strings, dan Missing Link. Mungkin sebuah kunci hitam yang memiliki kancing bulat di bagian ujungnya dapat membantumu mengingat kembali film yang cukup lampau ini. Meskipun hanya film kartun, film Coraline mampu memberikan nuansa horor, misteri, dan atmosfer gelap yang mendalam bagi penontonnya. Mulai dari penyesuaian warna yang sesuai, desain karakter yang unik, bahkan hingga miniatur makanan, rumah, dan hutan yang hampir terlihat nyata juga disajikan dalam film ini.

Sumber gambar: Kaleb Lawstone di ArtStation
Sumber gambar: Kaleb Lawstone di ArtStation

            Tokoh Coraline Jones dalam film Coraline memiliki sifat yang penuh petualangan, pemberani, dan rasa ingin tahu yang kuat. Dengan sikapnya yang berani dan mandiri, Coraline mencari kegembiraan dan hal yang tidak biasa dalam kehidupannya. Namun, keinginannya untuk petualangan membawanya ke Other World, tempat yang terlihat lebih indah daripada dunianya sendiri, namun sebenarnya memiliki sisi gelap dan berbahaya.


            Ada beberapa adegan yang penonton harus lihat ulang untuk tahu detil yang lebih dalam, salah satunya adalah ketika Coraline berhasil memasuki dunia lain atau Other World melalui pintu tersembunyi di rumahnya. Detil yang ada mampu memberikan bumbu serta sensasi tambahan dalam film ini serta naratifnya yang dikemas dengan gaya stop-motion yang unik namun gerakannya sama sekali tidak kaku.

Mungkin, bagi sebagian orang, film Coraline ini hanya bercerita tentang bagaimana seorang gadis kecil yang rasa ingin tahunya tinggi dan ingin beradaptasi dengan rumah barunya yaitu Pink Apartment. Namun, ternyata perjalanan Coraline hingga memasuki Other World yang ada dalam rumahnya memberikan gambaran tentang metafora pendewasaan melalui self-discovery dan mengapresiasi apa yang kita punya (Gastelum, 2023). Hal yang sama juga tentu kita hadapi sehari-hari, dimana ada masa ketika kita harus melakukan semuanya dengan mandiri dan kemudian mengakibatkan kita menemukan cara praktis dalam melakukan sesuatu sesuai versi kita sendiri.

            Sosok Ibu Coraline yang berada di Other World, yang disebut dengan the Other Mother, menunjukkan afeksi dan kasih yang lebih mendalam dibanding dengan Ibu asli dari Coraline. Namun, setiap Coraline mengunjungi Other World, sosok Other Mother juga sebenarnya kian menunjukkan sisi gelapnya. Kedatangan Coraline pertama kali ke Other World memang menunjukkan kesan hangat dari keluarga yang diidamkan, mulai dari kue serta makan malam yang lezat, bahkan membacakan dongeng sebelum tidur.

            Akan tetapi, ada dua detil yang seharusnya menyadarkan Coraline saat itu. Detil pertama terlihat pada adegan ketika petir menyambar di luar jendela, bentuknya menyerupai sebuah tangan, tetapi jika dilihat lebih jeli petir ini juga seakan-akan berbentuk seperti laba-laba. Hal ini sebenarnya melambangkan sosok dari Other Mother yang memiliki kekuasaan di Other World. Pada akhir film, Other Mother juga berubah menjadi sosok aslinya yaitu Beldam, wanita laba-laba yang menyeramkan yang harus dihadapi oleh Coraline seorang diri.


            Detil-detil yang terdapat dalam film Coraline dapat dikatakan sebagai simbol ataupun tanda yang terus-menerus muncul menemani perjalanan petualangan Coraline. Sama halnya dengan kehidupan nyata, kita manusia juga seringkali menemui tanda demi tanda yang digunakan ketika melakukan sesuatu, terkhususnya ketika mencari sesuatu. Maka, ketika film memuat simbol tertentu yang diulang terus menerus, tentu ada makna yang terkandung di dalamnya.

            Semiotika atau juga dikenal sebagai Semiologi yang mengkaji simbol yang terkandung dalam berbagai konteks skenario, gambar, teks, dan adegan film untuk pemaknaan (Mudjiono, 2011). Bisa jadi, penggunaan berbagai simbol ataupun tanda di dalam film adalah salah satu cara berkomunikasi bagi sang pembuat film dalam menyampaikan informasi tertentu bagi penonton. Hal ini juga dapat menjadi kunci spesial di dalam film untuk meningkatkan rasa ingin tahu penonton dan menaikkan ketenaran dari film itu sendiri.

            Kembali ke film Coraline, detil kedua terdapat pada kue yang diberikan kepada Coraline sebagai tanda penyambutan kehadirannya di Other World. Pada kue tersebut, terdapat tulisan “Welcome Home”, memang menyiratkan kesan hangat, namun jika diperhatikan lebih jelas lagi tulisan ini mengandung makna yang berbeda. Hal ini bisa dianalisis melalui grafologi, studi yang merupakan salah satu unsur linguistik yang mempelajari tentang sistem penulisan terkhususnya pada analisis karakter berdasarkan tulisan tangan (Gómez-Jiménez, 2015). Singkatnya, grafologi membantu kita dalam melihat karakter seseorang sesuai dengan tulisan tangan mereka, termasuk pada tokoh dalam film yang ditonton. Unsur grafologi terdapat pada kue yang diberikan kepada Coraline.

Sumber gambar: YouTube
Sumber gambar: YouTube

            Terdapat dua bentuk huruf ‘o’ yang berbeda dari kedua kata pada kue tersebut. Di dalam ilmu grafologi, huruf ‘o’ yang memiliki lingkaran atau loop yang berulang dapat disebut sebagai bukti bahwa seseorang berbohong. Baggett (2012), di dalam bukunya membahas bahwa huruf ‘o’ adalah huruf paling gampang untuk dianalisis dalam mengetahui kemampuan berkomunikasi seseorang. Lebih lanjut lagi, Baggett menyatakan bahwa bentuk huruf ‘o’ jenis ini selalu mengindikasikan adanya sikap yang negatif dari penulis. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Lee (2022) bahwa huruf ‘o’ dapat digambarkan seperti mulut, mulut yang terbuka menunjukkan orang yang suka berbicara, tetapi apabila terlalu banyak ‘saringan’ dari ‘mulut’ yang dalam hal ini berbentuk loop pada huruf ‘o’ maka hal ini menunjukkan kerahasiaan dan berkaitan dengan kebohongan.

            Memang, sulit untuk menebak dalamnya hati seorang manusia hanya dalam sekali lihat atau sekali tebak. Manusia pada dasarnya penuh dengan tipu daya dan topeng untuk menutupi sifat asli mereka hanya untuk terlihat keren dan bahkan sempurna di depan orang lain. Hal yang sama juga dilakukan oleh Beldam sang Other Mother, yang menggunakan berbagai muslihat untuk menarik Coraline masuk ke dalam Other World dengan niat menjebaknya untuk mengambil matanya.

            Di awal film Beldam terlihat ramah dan manis, namun siapa sangka detil di kue sebenarnya sudah menyiratkan sedikit tentang dirinya. Beldam menginginkan kehadiran Coraline di Other World dan berusaha menciptakan semacam kesempurnaan dengan cara yang mengerikan. Ini mengungkapkan ketidakpuasannya dan keinginan untuk memiliki "anak sempurna". Di dalam kehidupan nyata pun, mungkin kita akan menemukan orang-orang yang memiliki kemiripan dengan Beldam, yang amat menginginkan kesempurnaan dan menyimpan semua rahasia di balik senyuman atau hidup yang terlihat baik-baik saja.

            Bukankah sebuah detil yang sangat menarik? Ternyata, tanpa kita sadari di dalam petualangan kehidupan kita sehari-hari ada banyak detil yang mungkin saja kita lewatkan, sehingga kita tidak bisa mengambil langkah preventif agar tidak terperosok ke dalam hal yang buruk. Selain belajar percaya diri, berani, mandiri, dan tangguh dari Coraline, kita juga dapat belajar dari sosok Beldam yang punya banyak red flag.

            Pada masa kini, orang seperti Beldam akan disebut memiliki banyak red flag atau orang yang harus dipertimbangkan secara serius. Mulai sekarang, kamu mungkin akan mempertimbangkan untuk memperhatikan tanda-tanda yang diberikan semesta untukmu, termasuk dalam cara seseorang menulis dan tentu saja pada perilaku mereka sehari-hari. Jadi, sudahkah kamu memperhatikan tanda-tanda dari semesta pada hari ini?.

Referensi

Baggett, B. A. (2012). Handwriting analysis 101: Introduction to the basic traits. Los Angeles (CA): Empresse Publishing.

Gastelum, E. (2023, October 4). 35 Facts about the movie Coraline - Facts.net. Retrieved November 5, 2023 from Facts.net: https://facts.net/movie/35-facts-about-the-movie-coraline/

Gómez-Jiménez, E. (2015). An introduction to graphology: Introduction, theoretical background and levels of analysis. Miscelánea: A Journal of English and American Studies, 51(1), 71-85. Retrieved from: https://www.researchgate.net/profile/Eva-Gomez-Jimenez/publication/289538780_Graphology_as_a_Linguistic_Level_of_Analysis_Definition_Theoretical_Background_and_Proposals_for_Categorization/links/5692700f08aec14fa55d735e/Graphology-as-a-Linguistic-Level-of

Lee, L. (2022, April 6). Dishonesty and handwriting. Retrieved November 5, 2023 from Graphology: https://graphology.scry3d.com/dishonesty-and-handwriting/

Mudjiono, Y. (2011). Kajian semiotika dalam film. Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1), 125-138. doi:10.15642/jik.2011.1.1.125-138

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun