Mohon tunggu...
Grace Mirabelle
Grace Mirabelle Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Be Happy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Pribadi Paling Update Akibat Media Sosial

5 Maret 2021   09:08 Diperbarui: 5 Maret 2021   09:23 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunikasi mengalami berbagai macam perubahan, hal ini didukung dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat. Perubahan ini disebut dengan fase, dalam komunikasi terdapat beberapa fase yang kita kenal seperti fase oral, tribal, literatur, cetak dan hingga akhirnya adalah fase digital. Fase ini merupakan hasil dari perkembangan teknologi yang terus terjadi. Pada setiap fase nantinya akan meninggalkan produk budaya yang akan menjadi ciri khas dari fase tersebut.

Salah satu hasil dari produk budaya pada fase digital adalah media sosial. Media sosial itu seperti Facebook, Twitter, Instagram, Tik Tok, Snapchat, Line, WhatsApp, dan masih banyak lagi. Pasti di antara kalian memiliki media sosial, dan memiliki lebih dari satu media sosial, benar kan? Tentunya hal ini menjadi wajar untuk saat ini, apalagi ditengah maraknya perkembangan trend, internet akan dirasa aneh jika seseorang hanya memiliki satu media sosial bahkan tidak mempunyai sekalipun.

Manfaat apa sih yang sebenarnya kita dapatkan ketika menggunakan media sosial? Manfaat pertama adalah mempermudah kita untuk melakukan komunikasi dengan teman atau kerabat yang sangat jauh dengan kita. Selain itu, dengan bantuan media sosial ini kita dapat mencari informasi yang kita butuhkan dalam hitungan detik. Kita juga dapat membangun relasi dengan pihak lain yang mungkin sebelumnya belum pernah kita kenal di kehidupan nyata.

Kalian sadar atau tidak, bahwa dalam penggunaan media sosial itu juga mampu menimbulkan identitas. Sebelum itu, kita akan bahas lebih mengenai identitas. Identitas ini merupakan salah satu komponen dalam circuit of culture yang diungkapkan oleh Hall. Menurut Hall (dikutip dari Junifer, 2016) terdapat lima elemen dalam circuit of culture, diantaranya representasi, produksi, konsumsi, identitas serta regulasi. Kelima elemen ini akan membahas mengenai kaitannya dengan budaya.

Identitas ini, akan muncul ketika kita menggunakan produk budaya tersebut. Identitas merupakan sebuah arti yang akan seseorang bagikan kepada publik setelah menggunakan produk tersebut. Lantas identitas apa yang muncul ketika kita menggunakan media sosial? Hal pertama adalah mengenai identitas eksistensi. Identitas ini didapatkan seseorang ketika eksis di sebuah media sosial, bertujuan untuk menyatakan bahwa dirinya itu ada.

Secara singkat identitas mengenai eksistensi berupaya untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain, setelah kita menggunakan media sosial. Bagaimana caranya? Dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengunggah beberapa konten pada akun media sosial seperti foto, video, quote menarik, kegiatan yang dilakukan, dan masih banyak lagi. Ketika seseorang membagikan hal ini diharapakan ia mendapatkan pengakuan dari orang lain bahwa dirinya itu ada.

Selain itu dengan menggunakan media sosial ini, dapat memunculkan identitas bahwa kita adalah pribadi yang sangat update terhadap perkembang atau informasi di media sosial. Kok bisa? Dengan kita menggunakan media sosial secara intens atau terus menerus,  kita dapat mengetahui banyak informasi, trend, pengetahuan baru yang sedang hangat diperbincangkan di publik. Jika seseorang tidak aktif menggunakan sosial media, kecil kemungkinan dia dapat mengetahui informasi terkini.

Hal terakhir mengenai identitas yang dapat muncul ketika seseorang menggunakan media sosial adalah identitas ganda dan baru. Mengenai identitas ganda sesuai namanya ganda yang memiliki arti terdiri atas dua, identitas ganda ini artinya seseorang dapat memiliki dua identitas. Wow bagaimana itu? Terkadang hal yang ungkapkan seseorang melalui media sosialnya tidak seratus persen sama dengan apa yang terjadi di kehidupan nyata. Ketika seseorang menggunakan media sosial dapat memungkinkan memunculnya sebuah identitas yang berbeda dengan identitasnya di kehidupan nyata.  

Contoh, di kehidupan nyata kita dikenal sebagai pribadi yang pendiam, namun di kehidupan maya, ketika menggunakan media sosial kita dikenal sebagai pribadi yang periang, ceria. Periang dan pendiam merupakan dua hal yang berbeda, ketika seseorang tetap mempertahankan dua identias tersebut maka seseorang dapat dikatakan memiliki identitas ganda. Namun, jika seseorang lebih memilih untuk mengikuti identitas apa yang muncul setelah ia menggunakan sosial media, maka identitas tersebut menjadi identitas baru bagi seseorang.  

Daftar Pustaka

Junifer. C. (2016). Brightspot Market sebagai Representasi Identitas "Cool" Kaum Muda di Jakarta, Jurnal Sosiologi, 21(1), 109-131. Diakses dari http://journal.ui.ac.id/index.php/mjs/article/view/4637/pdf.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun