Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cintamu Anugerah Terbesar dalam Hidupku (Part 4)

25 Januari 2022   12:17 Diperbarui: 25 Januari 2022   17:56 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Emang ya, luar biasa elo tuh, disebalik semua pergumulanmu, Tuhan berkarkya dengan caraNya sendiri memulihkanmu. Iman elo emang Yos, gue salut, gue semakin yakin sama Tuhan, dari dulu sih, gue sudah yakin, tapi kadang gue menyandarkan akal dan pikiran gue sendiri dalam hidup gue. Tidak salah memang Tuhan memilihmu menderita ya Yos.

Hussshhh, kata Yosi. Menderita, elo jangan sembarangan.

Ya, iyalah, elo kena tipu, dijahatin, dihianatin, elo masih bisa mendoakan mereka agar bermurah hati dan bertobat, meninggalkan kejahatan-kejahatan mereka, elo bilangin ke gue karena hidup ini singkat, dalam kondisi fisik elo yang lemah. Bukannya itu menderita? Elo kehilangan semuanya, dan elo memulai dari zero karena kejahatan orang sama elo, terus elo kena sakit jantung, terus elo dihianatin, kalau gue kayak elo, gue sudah bunuh diri, gue kagak tahan. Memang benarlah ya Yos, Tuhan menempamu menjadi luar biasa. Elo sangat berharga di mata Tuhan. Kesetiaan, kesungguhan dan ketaatan elo, telah menggugah hati Tuhan memberikanmu kesembuhan tanpa harus merusak satupun bagian tubuhmu. Gue salut punya sahabat kayak elo, kata Laras.

Itu semua karena anugerah Tuhan, kata Yosi. Kita hanya bisa bekerja dan berdoa dan Tuhan yang melakukan bagianNya untuk setiap permohonan kita kepadaNya. Apapun perlakuan manusia terhadap kita, Tuhan melihat, Dia tidak buta dan juga tuli, Tuhan mendengar setiap doa dan permohonan kita.

Iya, elo luar biasa, kata Laras. 

Tadi George datang Yos, tapi dia sudah ke kantor sebentar, dia mau ijin setengah hari, tadi saya sampaikan operasimu sekitar tujuh jam, mungkin sebentar lagi dia sampai kata Laras. 

Hmmm, Yosi bergumam, atas dasar apa kamu sampaikan sama George tentang penyakitku? Sekalipun kita bersahabat Laras, kamu ijin dulu dari saya untuk menyampaikan hal-hal yang dapat kamu sampaikan kepada George. Kamu belum ijinkan sama saya, saya juga belum kenal banget dengan George, siapa dia yang sebenarnya, latar belakangnya, keluarga, dan masih banyak lagi yang ingin saya tahu tanpa harus menanyakan dia secara langsung. Lagian kami kan masih baru jadian, masih banyak yang harus diketahui sebelum melangkah jauh. 

Yosi,...... kata Laras, saya memang tidak ada hak menyampaikan tentang kamu sama George, tetapi apa kamu ngijinin saya kalau saya informasikan tentang penyakitmu sama dia. Gue yakin tidak, maafkan saya, jika saya tidak ijin, tetapi sebagai seorang sahaba, gue melakukan yang terbaik buat elo berdua, bagaimana agar elo berdua cepat nikah, jangan lama-lama lagi. George itu pria yang baik, berasal dari keluarga baik-baik, saya sudah lama juga mengenalnya, jadi menurutku janganlah lagi kamu menutup diri. Sebenarnya semua kamu tutupi, buat apa sih Yos, toh pada akhirnya kamu sakit juga akan tahu. Apa kamu masih ragu dengan dia, sampai kapan kamu menutup hati Yos, sudahlah melangkah maju, lupakan Praja. Dia sudah pergi lebih dari tujuh tahun, elo masih simpan dia dihatimu? Dia juga pasti sedih di sorga sana, kasihan dia melihat elo dari sorga. Sudahlah, buka lembaran baru, buka hatimu, terima George, jangan jadian karena dia teman gue, tetapi kamu menerima George karena memang kamu ingin bersama dengan dia selamanya, beri ruang buat George. Sampai kapan semua pria yang datang elo tolak, gegara Praja? 

Saat mendengar nama Praja disebut, Yosi tiba-tiba sedih. Tidak ada seperti Praja yang membuatku bahagia dan berharga, mencintaiku seutuhnya demikian juga saya.

Iya benar, kata Laras, elo cari di muka bumi ini, sampai elo ke Artic dan Antartica sono tuh, Praja cuman satu. Gue tahu elo sangat bahagia dulu jalan bareng Praja, tetapi kan cerita perjalanan hidup elo dengan Praja berakhir dengan kematian, bukan perselingkuhan. Jadi endingnya sebenarnya bukan dia teman hidup elo, jangan paksakan diri dan menutup diri terlalu lama, entar elo bangkotan, nunggu pria kayak Praja, kagak ada, sumpehhh gue bilangin sama elo. Elo harus tegas dengan diri elo, kalau elo mau maried lanjutkan dengan George sampai happy ending di pelaminan, terus kalian punya anak, pasti lucu-lucu, soalnya mak, bapaknya, cantik dan tampan. Ayo...elo jangan pertimbangkan lagi, waktu terus berjalan, elo juga sebenarnya bahagia jalan bareng George, elo jangan menipu diri sendiri. Karena George itu paham bagaimana membuat perempuan bahagia, dia mah ahli dalam hal itu, hehehe.

Yah, mungkin, elo benar kata Yosi, George memang humoris, dia juga berusaha membuat saya senang. Yah, saya akan pertimbangkan. Elo jangan pertimbangkan lagi, kata Laras, sampai kapan? tahun terus berganti, kalau dari dulu saja elo dengarin kata-kata gue, nerima pria-pria yang melamar elo, pasti elo sudah maried, ini malah dirundung duka yang mendalam selama bertahun tahun, tinggal nunggu satu setengah tahun lagi biar klop sepuluh tahun duka elo karena Praja. Tidak ada pertimbangan, elo putuskan hari ini juga, dengan ikhlas, tulus menerima cinta George. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun