Tidak, makan saja jawabku. ODGJ pun masih bisa mikir untuk memberi dalam hatiku, apalagi orang waras. Tetapi banyak orang waras yang sulit untuk memberi, entah mengapa. Hal yang paling lucu setelah dia selesai makan, dia minta pisang, wah tidak ada buah pisang, yang ada buah naga harus dikupas lagi buahnya, lain kali ya.Â
Saat dia makan saya menanyakan tempat tinggalnya dimana, dan dia menyebutkan perumahan tempat dia tinggal, setahu saya daerah itu adalah perumahan elit, dan saya melihat kulit ODGJ inipun putih mulus, tetapi kenapa tidak diperhatikan keluarga pikirku. Saya tidak ingin terlalu dalam mengetahui semua tentang ODGJ ini, biarlah hanya sebatas memberinya makan saat dia datang dan bertemu di jalan.Â
Masalah dalam hidup kita ini tidak pernah berhenti, seperti langkah kaki kita, tetapi tidak ada masalah yang tidak ada solusinya, seperti sebuah pesta, tidak ada pesta yang tidak akan berakhir, semua akan berakhir dan indah pada waktnya. So, mari mengatur dan menguasai pikiran kita jika kita tidak mau menjadi stress dan depresi dalam menghadapi kehidupan ini, ada Tuhan diatas segala-galanya.Â
Mari peduli dengan orang yang membutuhkan uluran tangan kita, karena kita tidak tahu kapan kita akan menerima uluran tangan orang lain.
