Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Love

Surat Wasiat

29 Maret 2021   16:40 Diperbarui: 13 Mei 2021   19:20 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah kepergianmu, air mataku tidak pernah berhenti. Teringat semua kenangan yang indah bersamamu. Aku selalu berdoa kiranya Tuhan pulihkan kekuatanku ketika aku mengingatmu. Saat malam tiba tantemu menghubungiku. 

Tante Mia: Dek, bagaimana kabarmu?

Pretty: Sehat tante

Tante Mia: Dek, tante mau bicara, boleh? Kamu lagi dimana?

Pretty: Saya lagi di rumah tante.

Tante Mia: Tante mau ketemu samamu, bisakah kamu datang besok? Nanti kamu dijemput supir ke rumah

Pretty: Boleh tante, ngomong-ngomong, kenapa tante?

Tante Mia: Bukan mau mengungkit kesedihanmu dek, tetapi Praja meninggalkan surat sebelum di berangkat ke Kalimantan

Pretty: Oh gitu tante, besok jam berapa tante?

Tante Mia: Supir jemput kamu jam 10.00 pagi boleh? Kita ketemu di Kokas saja

Pretty: Boleh tante

Tante Mia: Ketemu besok ya dek, jangan larut dalam kesedihan ya 

Pretty: Iya tante

Keesokan harinya, Pak Mulyadi sudah tiba di depan rumah Pretty, Pretty sudah menunggu dan sudah ijin sama kakaknya untuk bertemu tante Mia

Pak Mulyadi: Selamat Pagi non

Pretty: Selamat pagi pak

Pak Mulyadi: Non, sudah siap berangkat?

Pretty: Sudah pak

Dalam perjalanan Pretty hanya diam saja, tiba-tiba pak Mulyadi membuka pembicaraan

Pak Mulyadi: Non, maaf turut berduka cita ya, atas meninggalnya pak Praja. Saya tidak menyangka secepat itu non. Bapak itu baik banget sama saya non, kadang dia kasih saya uang jajan non. Maaf ya non, jadi mengingatkan dia sama non

Pretty: Tidak apa-apa pak.

Pak Mulyadi: Iya non, maaf ya non, karena saya teringat saja, biasanya sebelum dia ketemu non, dia pergi dulu beli cemilan katanya buat non, dia sudah sediain P3K di mobil dan motornya non, katanya siapa tahu nanti kaki non sakit, karena kecapean atau masuk angin.

Pretty: Masa sih pak

Pak Mulyadi: Iya non, pak Praja sangat sayang sama non. Dia juga menyediakan handuk, kaos kecil ukuran non di mobilnya, kata pak Praja waktu itu, siapa tahu non keringatan saat mengajar anak-anak di kolong jembatan, dia sediain peralatan mandi, semua non. Non Pretty tidak tahu?

Pretty: Tidak pak.

Pak Mulyadi: Sebelum semua lengkap pak Praja tidak berangkat  ke rumah non. Non juga katanya suka makan jeruk medan, dia selalu sempatkan beli itu untuk non, sampai dapat non.

Pretty: Pantesan tiap hari bawanya jeruk medan pak.

Pak Mulyadi: Pak Praja sayang banget sama non, tapi Tuhan lebih sayang sama bapak ya non. Kasihan pak Praja setiap minggu dia harus kontrol

Pretty: Hati Pretty menjadi terguncang kembali, tidak terasa air matanya jatuh, dia tidak menyangka begitu perhatian dan pedulinya Praja sama dia.

Pak Mulyadi: Maaf non, mengingatkan non, saya hanya bercerita bagaimana cinta pak Praja sama non saat hidupnya. Ini non saputangan, ini juga ada di mobil pak Praja yang belikan untuk non, siapa tahu non keringatan saat melayani. Itu ada nama non Pretty di saput tangannya, sengaja dijahit pak Praja agar tidak ketukar dengan sapu tangan yang lain. Ini buat non, satu lusin masih ada di mobil. 

Pretty: Terima kasih pak, sambil menangis

Perjalanan sejam menuju Kokas, tante Mia sudah ada di restoran tempat mereka dulu pernah mangkal dengan Praja

Tante Mia: Halo sayang sudah sampai (sambil memeluk erat Pretty dan sangat lama) Sabar ya sayang, sabar sayang (Tante Mia sambil menangis)

Pretty: Iya tante, sambil menyeka air matanya, Pretty masih menangis, tante Mia terus memeluk erat Pretty

Tante Mia: Dek, kita pesan makan ya, kamu makan apa sayang?

Pretty: aku ikut tante saja.

Tante Mia: Kata Praja, kamu  suka dengan Pho All, jadi kita makan Pho all ya dan jus jeruk panas

Pretty: Iya tante

Tante Pretty, menceritakan kembali bagaimana dulu cinta Praja untuk Pretty, setelah mereka selesai makan, Pretty masih sedih, kadang air matanya masih suka jatuh sendiri, tante Mia memperhatikannya.

Tante Mia: Pretty, kamu masih bersedih, sayang, sudahlah, ini sudah sebulan kepergian Praja, maafkan tante tidak memberitahukanmu tentang kematian Praja, tante tidak ingin kamu jatuh sakit lagi. 

Pretty: Tidak apa-apa tante, tante tidak salah, semua tante lakukan untuk kebaikan saya juga

Tante Mia mengeluarkan kotak berwarna pink dan diikat pita dengan rapih.

Tante Mia: Ini peninggalan Praja, pesan dia sebelum ke Kalimantan, kotak ini baru bisa saya berikan jika dia sudah meninggal. Pretty, tante minta maaf, sebenarnya penyakit Praja komplikasi, ginjalnya sudah kena akibat diabetnya. Mungkin semua ada di dalam kotak itu, apa yang akan dia sampaikan kepadamu.

Pretty: Kenapa tante, dia tidak sampaikan sama saya?

Tante Mia: Dia tidak ingin kamu kepikiran dan kamu meninggalkan dia. Entahlah dek, mungkin karena dulu, kamu begitu sulit dia dapatkan, sehingga dia ada kepikiran seperti itu, tetapi semakin hari dia melihatmu semakin mencintai dia, itulah membuat dia semangat kembali. 

Dulu dia sempat down dek, sebelum bertemu denganmu, tetapi setelah bertemu denganmu, entah kekuatan apa yang ada dalam hatinya, dia begitu semangat setiap hari, rajin makan obat, dulu dia membuang semua obatnya, dia sudah tidak mau hidup lagi, tetapi setelah bertemu denganmu, hidupnya berubah tiga ratus enampuluh derajat, setiap hari tersenyum, bahagia, suka bercanda, sangat berbeda ketika dia belum bertemu denganmu. Kami sekeluarga juga mengucapkan terima kasih samamu dek, berkat kamu dia pernah merasakan kebahagiaan yang sejati. 

Di dalam kotak ini, kata Praja adalah isi hatinya yang dituliskan, ketika suatu hari nanti dia pergi untuk selamanya, kamu tahu isi hati Praja yang sesungguhnya.

Pretty: Terima kasih tante sudah menyimpannya.

Tante Mia: Pretty, tante tidak ingin kamu menagis, bersedih setiap hari, maukah kamu rekreasi? Setidaknya kamu menenangkan diri dulu dek

Pretty: Iya tante, saya tidak tahu harus mau ngomong apalagi, sepertinya tulang-tulangku remuk dan tidak ada semangat

Tante Mia: Tante ada villa di Puncak, kamu istirahat di sana ya, dua hari atau sesukamu, nanti saya minta pak Mul, antarin kamu kesana dan saya nanti telpon Nia yang urusin villa agar melayani kamu disana. Mau ya Pretty, tante juga tidak bisa melakukan apa-apa untukmu, tante tidak tahu lagi bagaimana cara menghiburmu. Mau ya sayang

Pretty: Terima kasih tante, tidak usah tante

Tante Mia: Jangan sayang, tante merasa bersalah sama Praja, kalau kamu tidak mau. Praja pernah mengatakan sama tante agar saya menghiburmu ketika dia sudah tidak ada, ayolah sayang. Anggaplah ini Praja yang meminta untuk membuat kamu bahagia

Pretty: Baiklah tante

Tante Mia: Puji Tuhan, terserah Pretty sampai kapan disana, kamu akan dilayani oleh Nia, selama kamu disana

Pretty: Terima kasih banyak tante

Tante Mia: sama-sama sayang, kamu juga sudah merupakan bagian dari keluarga kami, tante malah akan merasa bersalah jika tidak dapat menghiburmu. Kamu masih sempat ke Puncak diantar sama pak Mulyadi sekarang.

Pretty: Tapi kan saya tidak bawa baju tante

Tante Mia: (tertawa), maaf ya Pretty, dulu Praja itu sering nanya, kalau ukuran badan sepertimu ukuran pakainnya apa tante, tanya Praja. Kamu tahu dia itu suka beli kaos, celana, sampai pakaian dalam disimpannya di dalam kotak, jika kamu selesai mengajar anak-anak jalanan pasti keringatan dan bau, jadi dia suka bawa kaos. Jadi semua sudah saya serahkan barang-barang itu sama pak Mul, untuk diantar ke rumahmu. Sampai pakaian tidurpun sudah dia belikan. 

Pretty: Tante, sayang banget ya Praja sama saya

Tante Mia: Iya dek, bagi dia, kamu itulah penyambung nyawanya dan karena kamu semangat hidupnya bangkit kembali

Pretty: saya tidak tahu sampai segitu dalam cintanya untukku tante

Tante Mia: Iya luar biasa dia mencintaimu, sedangkan om mu saja tidak kayak gitu sama saya, kadang saya iri samamu, beruntung banget si Pretty ini pikir tante, tapi saya bangga, punya ponakan seperti Praja yang memiliki akhlak dan karakter yang baik dan benar. Tante bangga sama dia, kadang dia saya buat contoh sama om mu

Pretty: Tapi om juga baik kan tante

Tante Mia: Tidak seperhatian Praja. Ya sudah sayang, ngomoning om mu tidak habis-habisnya nanti, kamu berangkatlah sama pak Mul ke puncak istirahat di sana ya, jangan sedih membaca isi kotak itu nanti.

Pretty: Iya tante, terima kasih banyak ya tante

Tante Mia: sama-sama sayang, tante lega, kamu mau menerima permintaan tante. Saya telpon pak Mul dulu untuk jemput di lobby (sambil nelpon mereka jalan ke main lobby mall)

Pretty: Tante, maafkan Pretty ya, saya sudah ngerepotin tante

Tante Mia: Tidak apa-apa sayang, kamu itu juga ponakan tante, kan kamu tidak siapa-siapa lagi sama tante, sudah sering datang ke rumah bareng Praja dan Praja itu setiap hari cerita tentang kamu, kadang tante dengarinnya bahagia, karena setelah ibu kandungnya meninggal, saya jarang melihat kebahagiaan di mata Praja, walaupun ibu penggantinya ini sih baik, tapi kan tidak sebaik ibu kandungnya dulu, karena Praja suka melawannya, hahaha, namanya juga masih remaja dulu kan, apalagi ditinggal ibu kandung dan papanya Praja sibuk, ngurusin perusahaan mereka dan juga salah satu pejabat kan, jadi waktu papanya juga jarang sama Praja. Apalgi ketika papa Praja sudah meninggal, semakin bertambah kesedihannya.

Pertty: Iya tante, saya paham.

Tante Mia: Makanya tante senang banget ketika dia bahagia bersamamu, setiap wanita yang dia pacari, tante tahu, tapi dia tidak pernah sebahagia ini, tidak pernah mencintai perempuan seperti dia mencintaimu, bayangkan saja dek, sampai pakaian dalammu saja dia tanya ukurannya sama tante, dia sediain, siapa tahu nanti kamu kepanasan, gerah, jadi badanmu bau, setelah mengajari anak-anak di jalanan. Coba ya dek, sampai sekecil itupun dia pikirkan, parfum, bedak, karena kamukan tipe perempuan yang tidak suka dandan, dia sampai nanya, bedak apa yang cocok sama Pretty ya tante?

Bayangkan dek, saya saja tidak pernah ditanyain om mu waktu pacaran dulu kayak gitu. Duhhh, setiap pulang dari rumahmu, senyum-senyum, tapi tante senang, kamu dapat memberikan kebahagiaan sama dia sayang. Oh ya, itu pak Mul sudah di lobby. Hati-hati ya sayang, kamu tidak usah pikirkan apa-apa di jalan, snack kesukaanmu sudah disediakan pak Mul, pak Mullah yang lebih tahu bagaimana Praja mempersiapkan kebutuhanmu, karena dia sering disuruh Praja untuk belanja, kadang tante ketawa-ketawa sama pak Mul melihat bagaimana Praja mikir apalagi kebutuhanmu.

Pretty: Terima kasih ya tante untuk semuanya.

Tante Mia: sama-sama sayang, hati-hati ya (sambil memeluk Pretty dan mencium pipinya, tidak lupa Pretty mencium tangan tantenya minta doa restu agar perjalanan lancar).

Pak Mul: Membukakan pintu mobil (Ayo non siap meluncur ke Puncak)

Pretty: Mari pak

Dalam perjalanan hampir tiga jam kami tiba di sebuah villa yang asri, sejuk dan bersih. 

Pak Mul: Non, kita sudah sampai. Saya panggil mba Nia ya non, untuk nunjukin tempat non dimana

Pak Mul datang bersama dengan mba Nia

Pak Mul: Non, ini mba Nia, yang akan melayani non selama non disini

Pretty: Hi mba Nia

Nia: Halo mba, senang berkenalan dengan mba, cantik banget mba tidak heran kalau pak Praja dulu nempel kayak perangko.

Sayapun tertawa sama pak Mul

Nia: Ayo mba, mba tempatnya di depan kolam renang ya mba, bungalow ada disana dengan kamar aesthetik. 

Pretty: oh dekat kolam renang ya?

Nia: Iya mba, kata alm.pak Praja, mba suka berenang

Pretty: iya mba

Nia: Mari saya antar mba 

Pak Mul, membawakan barang-barang yang ada di dalam mobil memasukkannya ke dalam kamar saya

Pretty: Terima kasih pak

Pak Mul: Mba Nia, kamar saya dimana?

Nia: tenang pak, bapak di atas, di kamar no.12 ya pak, ini kuncinya.

Pak Mul: Asyiiik, bisa liburan, mba Pretty sering-sering datang kesini ya, biar saya juga kecipratan, hahaha. Maaf mba biar mba ketawa

Pretty: tidak apa-apa pak

Nia: Mba Pretty, di dalam sudah saya siapkan teh, kopi, creamer dan cemilan ya mba. Nanti sore kalau mba malas jalan, telpon saja saya nanti saya minta petugas untuk mengantarkan makanan buat mba

Pretty: Terima kasih mba Nia

Mba Nia: Sama-sama mba, saya pergi dulu ya mba. Semangat ya mba, selalu happy ya..

Pretty: terima kasih mba

Saya masuk ke dalam bungalow dan melihat kamar di dalamnya betapa indahnya, wangi seperti parfum yang biasa Praja bawakan untukku. Teringat dengan kotak pink surat wasiat Praja, saya buka perlahan-lahan agar tidak rusak.

Perlahan saya baca, tahun 2013

Pretty Grace, seorang yang cantik yang diberkati Tuhan, begitulah aku menyebut namamu.

Mengenalmu tidak habis cerita bahagia, walau pertama mengenalmu menyebalkan, susah banget merebut hatimu.

Sayang, kutuliskan semua ini, JIKA suatu hari nanti saya meninggal, ada bukti bahwa saya adalah pria terbaikmu, heheheh, sombong yah.

Sayang, saya meminta maaf, disini saya jujur samamu, no hpmu benar saya dapatkan dari warta di gereja Sudirman saat itu, itu adalah pertama sekali sejarah hidupku beribadah di Jakarta setelah bertahun-tahun saya bekerja. Dulu saya tidak suka ke gereja, bagi saya semua orang munafik, sok suci, padahal ketemu di bar juga mereka yang sok suci itu. 

Sayang, ketika diabetesku tidak sembuh-sembuh dan akan seumur hidup, saat saya periksa urin, ginjal saya sudah kena. Disitulah saya takut benar, adik saya juga sudah mau menikah, sementara saya anak sulung pembawa nama untuk keluarga kami. Saat itu saya tepar, disitulah pertama sekali saya berdoa, saya pun sudah lupa bagaimana cara berdoa. 

Saat saya berdoa, saya teringat dengan gereja Sudirman yang dekat dengan tempat kost saya. Malam itu saya berdoa, Tuhan berikanlah saya kesembuhan, jika Tuhan berkenan terhadap saya orang berdosa ini, juga berikanlah saya teman hidup, isteri yang baik yang dekat kepada Tuhan agar ada yang membimbingku Tuhan, ampunilah segala dosa dan kesalahanku. 

Itulah doaku di malam minggu. Keesokan harinya di hari Minggu, jam 6 sore saya ibadah di gereja Sudirman, saya mengambil warta gereja dan duduk dibangku. Saat saya duduk, ada warta yang lain, saya baca dan mata saya tertuju ke no hp dan namamu. Setelah saya selesai beribadah, saya mempelajari warta tersebut, saya teringat dengan doaku dan doa yang sama ku doakan di dalam gereja, namamu terlintas di dalam gereja ketika saya selesai berdoa. 

Saya foto wartanya dan saya simpan hanya no dan namamu. Disitulah saya mulai mencari tahu siapa kamu yang sesungguhnya. Bulan demi bulan saya sampai tahu tempat tinggalmu di kampung, saya cari tahu sampai kamu alumni dari mana, kegiatanmu apa dan bagaimana kamu di mata banyak orang, setelah saya mengumpulkan tentangmu dalam empat bulan, disitulah saya memutuskan untuk mengganggu hidupmu, hahaha, akhirnya saya berhasil merebut hatimu Pretty Grace, sicantik yang diberkati Tuhan.

Bagiku kamu adalah pemberian Tuhan, karena itu aku menjaga, bertanggungjawab samamu. Setelah mengetahui berbagai kegiatanmu dan saya sering mengikutimu, tapi kamu tidak pernah ngeh dan saya tahu kelemahanmu kurang peka, hehehhe, bahagia rasanya melihat kepolosanmu karena itulah saya selalu menjagamu cantik.

Setelah kamu menerima cintaku, aku mulai merasakan kasih Tuhan dalam hidupku. Tuhan itu begitu baik samaku, memberikanmu untukku, aku Praja yang bandel, jelek dan penyakitan, tetapi Tuhan memberikan seorang perempuan cantik, cerdas, lembut, jarang marah, pengertian, penuh kasih dan perhatian. Duniaku sepertinya terbalik, keegoisan dan kesombonganku sebagai laki-laki diubah Tuhan setelah mengenalmu. Kamu orang yang sederhana, tapi karena kamu cantik polos tak bermakeup, jadi cantikmu alami. Sebenarnya hatimulah yang cantik karena itu terungkap ke wajahmu.

Cantik, aku merasakan betapa kamu menghargaiku. Di saat  kita pergi ke berbagai kegiatanmu, kamu memperkenalkanku sebagai calon suami, bukan teman, kamu memberiku tempat duduk di sampingmu, kamu tidak perrnah menyuruhku untuk menunggumu di luar, tetapi kamu memaksaku untuk masuk ke dalam ruangan sekalipun aku tidak tahu tentang banyak hal yang kalian bahas. Mereka meminta pendapatku dan semampuku aku berikan masukan, padahal kamu tahu sayang, sebenarnya saya juga tidak tahu apa yang saya katakan, hahahahah. Tapi kamu memang perempuan luar biasa.

Cantik....Darimu aku belajar banyak hal, saya akhirnya membeli Alkitab, membacanya, yang pertama saya cari dalam Alkitab adalah bagaimana seorang suami berperilaku terhadap isterinya, dan semua aku lakukan untukmu. Inilah peganganku, karena itu selalu kukatakan, SELAGI AKU MASIH HIDUP, AKU adalah Praja yang bertanggungjawab atas hidupmu selama aku masih hidup, kamu tidak akan pernah saya sentuh, menghargaimu, menjagamu tidak akan pernah aku buat menangis. Dibawah ini adalah firman yang jadi peganganku, kamu tahu cantik, aku yang bandel bingung sendiri dengan diriku bisa membaca Alkitab. Ini peganganku terhadapmu cantik dan dihadapan Tuhan hal ini kuniatkan kulakukan untukmu..

1. Menghormati istri: 1 Petrus 3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.

2. Mengasihi istri: 

Efesus 5:28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.

Efesus 5:33 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimuu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

Kolose 3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.

3. Rela berkorban demi istri: 

Efesus 5:25: Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

4. Tidak mempermalukan istri

Matius 1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

Kamu selalu kujaga karena itulah aku tidak pernah menyentuhmu, kuhormati dan kusayang.

5. Memberikan pengetahuan

1 Korintus 14:35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.

Cantik disini aku berikan ATMku untukmu, PIN nya adalah tanggal, bulan dan tahun lahirku dan saya juga sudah menuliskan Surat Kuasa agar kamu mencairkan depositoku yang sudah lama saya persiapkan sejak saya kerja untuk mahar calon isteriku dan itu semua kuberikan untukmu, di dalamnya ratusan juta dan isi tabunganku mungkin sekitar tigapuluhan, dan depositoku yang satu lagi isinya ratusan juga, semua itu saya sudah persiapkan untuk pernikahan kita. 

Saya meminta maaf sayang, sebenarnya saya sudah kena gagal ginjal, saya tidak menyampaikan samamu karena saya takut kamu khawatir dan menjauh dariku, tetapi memang pilihan Tuhan itu selalu yang terbaik, kamu calon isteri yang setia dalam suka dan duka, luar biasa, tunduk dan taat sama perkataanku selalu, tidak pernah melawan, itu karena saya tahu cara membuatmu bahagia kan, jelek-jelek begini juga punya banyak pengetahuan tentang wanita, walaupun aku tahu kamu bukan cewe matre. 

Cintamu tulus dan polos sama saya. Sayang JIKA saya meninggal, jangan pernah menikah dengan pria yang hanya mengazas manfaatkanmu saja, jika pria itu menyentuhmu berarti dia bukan pria baik-baik, camkan itu. Lebih baik kamu sendiri ketimbang kamu menderita nantinya...

Masih banyak lagi surat-suratnya Praja yang belum sempat semua saya baca. Tetapi saya terharu, betapa Praja mencintaiku dan mencintai Tuhan. Terpujilah nama Tuhan, karena Tuhan, anaknya Praja mengenal Kasih Tuhan. Terpujilah Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun