Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Landscape

21 Desember 2018   20:20 Diperbarui: 21 Desember 2018   20:53 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Art paint by. Purjija P.

Tak biasanya selendang kabut memeluk mimpi,kumpulan pemimpi yang gagah menjaring mimpi
anak anak kita
yang meneteki jempolnya sendiri,
Angin musim akan datang dengan luka,
berkibasan mengoyak putik randu...
Tapi kemana kau bawa aku berkelana ?
kabut,
Matahari,
Meneguhkan rentang awan,
Asap kemukus diam menyelinap di jendela,
Dengung kumbang,
Di warung warung tenda pojok jalan
Terang benderang,
Mereka saling mencakar mimpinya sendiri,
O...kabut pencuri pagiku.!
Sampai berapa lama kau kurung tubuh mungil,
Dalam dekapan jaring labalaba,
Kelak anak anak kita, akan jadi buta aksara
Bila mimpinya kau renggut sebelum senja.

Gorontalo, 21 Dec 2018
Rasull abidin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun