Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Api

11 November 2018   14:15 Diperbarui: 11 November 2018   14:33 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Art paint by.Sri Warso W.

Di sana sini,

lidah-lidah panjang menyemai menumbuhkan nyala api,

dan setiap kubaca cuaca,

gerimis airmata turun dari dinding langit,

suara lidah berapi gemeretak, melumat udara

mengobar emosi lalu saling piting di jagat raya

malam gerimis, suaramu berisi nyala api dan tanah

ladang tempatmu bertapa berkecipak lenguh,

lalu langitmu roboh beribu kali,

tapi lidah-lidah panjang menjalar di tubuh-tubuh telanjang.

Aku lihat kau menari, di mimbar - mimbar,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun