Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Transformasi Transportasi Umum Menuju Kota Ramah Lingkungan

25 Mei 2024   04:41 Diperbarui: 25 Mei 2024   20:00 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Penumpang turun dari kereta KRL di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat, Kamis (12/3/2020).(Foto: KOMPAS/RADITYA HELABUMI (RAD))

Transformasi transportasi umum menjadi elemen vital dalam upaya menciptakan kota ramah lingkungan. Di tengah meningkatnya kesadaran global akan perubahan iklim dan urgensi untuk mengurangi emisi karbon, kota-kota di seluruh dunia mulai mencari solusi untuk mengatasi tantangan polusi udara, kemacetan, dan kerusakan lingkungan. 

Dalam konteks ini, transportasi umum yang efisien dan ramah lingkungan memegang peranan penting dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih berkelanjutan.

Elektrifikasi Transportasi Umum

Salah satu langkah paling signifikan dalam transformasi ini adalah elektrifikasi transportasi umum. Kendaraan bertenaga listrik, seperti bus dan trem listrik, menawarkan solusi nyata untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara. 

Elektrifikasi tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga meningkatkan kualitas udara di kota-kota besar, yang sering kali tercemar oleh emisi kendaraan bermotor.


Kota Shenzhen di China merupakan contoh sukses dalam penerapan elektrifikasi transportasi umum. Pada tahun 2017, Shenzhen berhasil mengonversi seluruh armada bus mereka menjadi bus listrik. 

Dengan lebih dari 16.000 bus listrik, Shenzhen telah mengurangi emisi karbon secara signifikan dan menetapkan standar baru bagi kota-kota lain yang ingin mengikuti jejaknya. 

Langkah ini tidak hanya berdampak positif pada lingkungan tetapi juga meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengurangi polusi udara yang berbahaya.

Elektrifikasi juga memiliki keuntungan lain, yaitu pengurangan kebisingan. Kendaraan listrik cenderung lebih tenang dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil, sehingga menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih nyaman dan damai. 

Ini adalah faktor penting yang sering diabaikan dalam diskusi tentang transportasi ramah lingkungan, namun memiliki dampak besar pada kualitas hidup di kota-kota padat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun