Mohon tunggu...
Agoeng Widodo
Agoeng Widodo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seseorang yang sedang belajar, dan sangat memimpikan Indonesia yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem karto raharjo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menilik Candi Modern dan Patung Buddha Tidur di Balikpapan

11 Maret 2013   07:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:59 3950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda pernah ke Balikpapan? Atau memiliki rencana akan singgah di Balikpapan? Jika iya, jangan lupa menyempatkan diri mampir ke Mahavihara Buddhamanggala. Berlokasi di sebuah bukit di jantung kota Balikpapan, vihara ini memiliki candi modern yang konon merupakan candi modern terbesar di Indonesia. Selain itu, anda juga bisa melihat patung Buddha tidur atau Dhammasala Mangalabharana yang konon juga merupakan patung Buddha terbesar di Indonesia di tempat ini. Keren kan? Buat apa jauh-jauh ke Thailand jika di Indonesia sendiri juga ada.

[caption id="attachment_231912" align="aligncenter" width="448" caption="Candi modern terbesar di Indonesia? (dok. pribadi)"][/caption]

Komplek vihara yang beralamat di Jl. MT Haryono 83 Balikpapan ini berdiri megah di atas tanah seluas lebih kurang 2,5 Hektar. Meskipun merupakan tempat beribadah, namun vihara ini juga dibuka untuk umum dari jam 06.00 Wita dan ditutup pukul 22.00 Wita. Jadi siapapun bisa berkunjung ke tempat ini, tentu saja dengan syarat harus mematuhi tata tertib yang ada seperti : harus berpakaian yang rapi dan sopan, melapor kepada petugas, tidak merokok di lingkungan vihara, tidak memotong pohon atau memetik buah-buahan, menjaga ketenangan, keamanan, ketertiban serta memelihara kebersihan.

[caption id="attachment_231918" align="aligncenter" width="448" caption="Gapura utama vihara (dok. pribadi)"]

1362984102133505328
1362984102133505328
[/caption]

Memasuki areal vihara, kita akan melewati sebuah gapura berwarna hitam dengan daun pintu terbuat dari besi. Di bagian puncak kedua gapura terdapat 3 ekor patung singa yang mengusung semacam cakra di bagian atasnya. Jalanan beraspal sedikit menanjak karena kompleks vihara ini memang berada di daerah perbukitan. Tak jauh dari gapura tersebut terdapat sebuah bangunan untuk menerima tamu. Di sini semua pengunjung harus melapor, dan mengisi buku tamu yang disediakan.

[caption id="attachment_231921" align="aligncenter" width="448" caption="Bangunan tempat patung budha tidur (dok. pribadi)"]

1362984579726401248
1362984579726401248
[/caption]

Sebuah pelataran luas dengan kolam bundar berbentuk lotus di bagian tengahnya menjadi sebuah pemandangan yang begitu menohok mata. Jika kita berjalan lurus, kita akan menaiki beberapa anak tangga sebelum akhirnya sampai di sebuah candi modern. Jika kita masuk ke bangunan sebelah kiri, di sinilah terdapat patung Buddha tidur itu. Sebuah patung Buddha berwarna keemasan terdapat pada ujung bagian ruangan ini. Aroma hio memenuhi hampir seluruh ruangan luas ini.

[caption id="attachment_231923" align="aligncenter" width="448" caption="Patung Buddha tidur yang konon terbesar di Indonesia (dok. pribadi)"]

13629849791196307989
13629849791196307989
[/caption]

Sedangkan di salah satu sudut ruangan yang lain terdapat sebuah stan (kios kecil) yang menjual bermacam buku bacaan (agama Budha) dan juga patung-patung Buddha berbagai ukuran sebagai cindera mata, dan kaos-kaos cantik berbagai ukuran.

[caption id="attachment_231924" align="aligncenter" width="448" caption="Patung buddha di stan penjualan cindera mata (dok. pribadi)"]

13629851521375421651
13629851521375421651
[/caption]

Keluar dari bangunan pertama, kita bisa langsung menuju candi modern yang ada. Candi ini disebut candi modern karena dibangun pada era modern (medio 2003 s/d 2008). Tentu saja candi ini berbeda dengan candi Borobudur misalnya. Sayangnya saat saya ke sana, candi tersebut masih dalam proses renovasi sehingga banyak tiang-tiang besi disekelilingnya. Di bagian sisi kiri dan kanan tangga menuju candi terdapat sebuah kolam dengan pancuran air berbentuk kepala gajah emas yang unik. Oya, untuk menuju ke candi, kita diharuskan melepas alas kaki (baik sepatu maupun sendal).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun