Mohon tunggu...
Genoveva Tersiandini
Genoveva Tersiandini Mohon Tunggu... penggemar wisata dan kuliner

Pensiunan pengajar di sebuah sekolah internasional.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan Menjelajah Beberapa Curug di Taman Nasional Halimun Salak Bogor

25 Agustus 2025   14:38 Diperbarui: 25 Agustus 2025   14:38 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jernihnya kolam di kawasan curug Balong Endah (sumber: foto pribadi)
Jernihnya kolam di kawasan curug Balong Endah (sumber: foto pribadi)

Cukup lama waktu yang kami habiskan di tempat ini. Saya sempat berkenalan dengan sepasang kekasih yang datang naik motor dari Depok. Mereka membawa kompor, makanan, dan kursi lipat dan saat saya dekati mereka sedang menggoreng cireng. Mereka menawari saya cireng, karena penasaran ingin tahu rasanya saya pun mencobanya.  Saat hari sudah semakin siang, kami segera meninggalkan tempat tersebut dan mencari curug lain. Kami mendengar dari petugas di curug sebelumnya tentang curug Goa Lumut Endah dan Curug Pasir Reungit, jadi kami langsung menuju tempat tersebut. Ketika tiba di jalan masuk menuju parkiran kedua curug tersebut, lagi-lagi teman saya enggan berbelok ke area tersebut karena jalannya sempit. Dia lalu memilih untuk memarkir mobil di salah satu restoran yang area parkirnya luas di seberang jalan menuju kedua curug tersebut. Setelah minta izin kepada pelayan di restoran untuk memarkir mobil di situ dengan janji bahwa kami akan kembali untuk makan di situ, kami pun segera berjalan menuju kedua curug tersebut.

Menikmati cireng di sambil menikmati air terjun (sumber: foto pribadi)
Menikmati cireng di sambil menikmati air terjun (sumber: foto pribadi)

Kami menuruni anak tangga yang cukup curam dan akhirnya tiba di pintu masuk menuju curug Goa Lumut Endah. Jarak dari pintu masuk (tempat pembelian tiket) ke curug tidak jauh dan jalannya pun mudah. Saat tiba di air terjun kami pun segera turun dan mengambil beberapa foto. Tidak ada pengunjung saat itu ... tapi suasana agak mendung di situ membuat hati ini cukup was-was. Akhirnya kami kembali ke pintu masuk dan tidak jauh dari situ kami menemukan pintu masuk menuju curug Pasir Reungit. Setelah membeli tiket kami mulai berjalan menuju air terjun. Kami harus menuruni anak tangga yang cukup banyak dan licin, jadi kami harus berhati-hati saat menuruni anak tangga tersebut. Akhirnya kami sampai di bawah. Kami harus menyeberangi jembatan kayu supaya dapat mendekati air terjun. Curahan airnya lumayan deras dan di situ saya melihat beberapa pengunjung yang sedang berenang dan juga membuat foto. Walaupun saya tidak bermain air di sini, baju dan topi saya lumayan basah terkena cipratan air dari air terjun.

Curug Goa Lumut Endah (sumber: foto pribadi)
Curug Goa Lumut Endah (sumber: foto pribadi)

Menuruni anak tangga menuju curug Pasir Reungit (sumber: foto pribadi)
Menuruni anak tangga menuju curug Pasir Reungit (sumber: foto pribadi)

Curug Pasir Reungit (sumber: foto pribadi)
Curug Pasir Reungit (sumber: foto pribadi)

Menapaki tangga licin dari curug Pasir Reungit (sumber: foto pribadi)
Menapaki tangga licin dari curug Pasir Reungit (sumber: foto pribadi)

Tidak lama kami di sana karena kami melihat awan semakin gelap. Kami segera naik dan berjalan menuju pintu masuk. Ternyata tidak jauh dari pintu masuk terdapat beberapa warung makanan dan tempat parkir yang luas. Saat itu gerimis mulai turun dan saat kami tiba di area warung hujan pun turun dan deras sekali. Terpaksa kami berteduh di salah satu warung yang ada di situ. Dingin pun mulai terasa ... saatnya memesan minuman hangat. Lumayan untuk mengurangi rasa dingin. Sekitar dua puluh menit kami berada di warung itu dan ketika hujan reda kami segera berjalan menuju restoran dimana kami memarkir mobil. Tiba di restoran kami segera memesan makanan dan minuman yang ternyata tidak banyak pilihannya. Ketika makanan datang, hujan kembali turun jadi kami harus menunggu sampai hujan agak reda dan baru kembali ke Jakarta.

Ketika hujan mulai reda kami segera kembali ke mobil dan berangkat menuju Jakarta. Kami sempat berhenti di hutan cemara ketika kami melewatinya karena memang indah. Setelah mengamil beberapa foto, kami segera pergi meninggalkan kawasan tersebut. Kali ini kami mengambil jalan yang berbeda dari saat kami datang. Kami memilih untuk lewat Dramaga dan ternyata di depan kampus IPB terjadi kemacetan. Sempat mengeluh juga sih ditambah lagi hujan turun lagi dan semakin deras disertai angin, jenis hujan yang biasa turun di Bogor. Hari pun semakin malam dan kami putuskan untuk berhenti di Bogor untuk makan malam. Hujan masih belum reda dan untuk menghangatkan badan kami memesan soup. Cocok sekali untuk cuaca saat itu. Selesai makan kami masih mampir di salah satu restoran tidak jauh dari jalan tol Jagorawi untuk membeli kue pesanan istri dan anak teman saya.

Hasil candid di hutan cemara (sumber: foto pribadi)
Hasil candid di hutan cemara (sumber: foto pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun