Mohon tunggu...
Adhi Glory
Adhi Glory Mohon Tunggu... -

Saya seorang maniak "One Piece", penyuka "Purple Cow", saat ini berdomisili di Palembang. Silakan hubungi saya di glory2go@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manusia Ulat Bulu (03)

20 Juni 2011   03:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:21 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Cepat ambilkan segelas air putih!” katanya lagi. Dengan sigap Ibu menuruti perintah orang tua itu.

Tak lama Ibu segera kembali dan sebelum gelas yang dipegangnya bertukar tangan dengan sang tabib, orang tua itu membetulkan letak peci hitamnya yang di beberapa bagian tampak kusam. Kemudian, sembari memegang gelas di tangan kanannya, ia menengadah dan merapal doa pada Sang Maha Pencipta. Setelah itu dibasahinya sebelah tangannya dengan sedikit air putih, dipercikkannya di ubun-ubun Ayah, lalu sebagian sisanya hendak diusapkannya ke kepala Ayah. Tapi belum ada seujung kuku ia menyentuh rambut Ayah, cepat-cepat ia menarik kembali tangannya dan memekik nyaring.

“Setan alas!” maki sang tabib. “Demi Tuhan, apa yang kamu taruh di rambutmu itu, Yon? Aaaarrrghh…!” Ia meraung. Seluruh telapak tangannya kini dipenuhi ruam merah dan bentol-bentol gatal. Kesal, ingin sekali orang tua itu menempeleng kepala Ayah, tapi ia segera sadar dan mengurungkan niatnya itu mengingat apa yang barusan terjadi pada telapak tangannya.

Ia mengepalkan telapak tangannya dengan muka masam, selain dimaksudkan untuk meredam rasa gatal, juga bertujuan untuk menahan geram.

[bersambung...]

Manusia Ulat Bulu (01)
Manusia Ulat Bulu (02)
Manusia Ulat Bulu (04)
Manusia Ulat Bulu (05)
Manusia Ulat Bulu (06)
Manusia Ulat Bulu (07 - Selesai)


>>Baca dan berlangganan karya saya lainnya disini.
>>Kunjungi juga blog saya di http://sihirkata.blogspot.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun