Maaf baru ku balaskan ini setelah fajar
Selayaknya kita yang berjuang dalam sabarÂ
Tiap detakan jarum jam juga menunggu kabar
Bukankah begitu?
Begitu juga tentang embun-embun segar di setiap pagi seperti biasanya
Mereka selalu menunggu mentari untuk menjawab tanyanya
Bukankah begitu? Maka Ijinkan Aku untuk membalas rasamu.
Pernah Sempat kita berjumpa dalam kelana
Bercakap singkat di sebuah nirwana
Walaupun hanya sebentar saja, karena waktu segera bertamuÂ
Untuk mengusir derap langkahku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!