Mohon tunggu...
Gitakara Ardhytama
Gitakara Ardhytama Mohon Tunggu... Penulis buku dan kolaborator media online.

Penulis buku Pejuang Kenangan (2017) dan Hipotimia (2021). Pemimpin Redaksi CV. TataKata Grafika. Aktif menulis refleksi dan esai di berbagai platform digital. Saya percaya bahwa kata-kata punya cara sendiri untuk menyentuh dan menyembuhkan hati seseorang.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sebuah Metafora: Si Kasur Empuk dan Si Tikar Anyaman

4 Agustus 2025   22:45 Diperbarui: 4 Agustus 2025   22:45 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kesenjangan Sosial dari Kamar Tidur(Sumber: Pexels.com)

Bukan salahmu lahir di tempat yang nyaman.
Tapi jadi kesalahan kalau kamu marah pada mereka yang berjalan lambat, padahal kamu sendiri naik mobil dan mereka harus jalan kaki ke sana kemari.
Maka diamlah sebentar.
Lihat sekeliling.
Dan jika kamu sudah sampai lebih dulu, jangan paksa yang lain berlari lebih cepat, apalagi sambil kamu duduk-duduk di garis finish, menyeruput segelas kopi lalu bilang:
"Ah, dasar pemalas."

Mungkin, mereka bukan malas, tapi lelah. Karena beban mereka berbeda dengan beban yang kamu pikul, alas kakinya berbeda dengan alas kakimu, karena arah pandangmu beda dengan arah pandang mereka. Kau bisa terus berlari seraya memandang ke depan, dengan badan tegap dan segar bugar. Sedang mereka mungkin sesekali harus berhenti, untuk menguatkan punggungnya, menegakkan punggungnya yang bungkuk karena beban beratnya. Sehingga mereka bisa beberapa detik tegak dan meyakinkan matanya bahwa jalan mereka tidak miring, tidak keluar dari jalurnya. Kemudian kembali membungkuk dan berjalan lambat, pelan, pelan, tapi penuh harap akan nyaman di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun