Bukan salahmu lahir di tempat yang nyaman.
Tapi jadi kesalahan kalau kamu marah pada mereka yang berjalan lambat, padahal kamu sendiri naik mobil dan mereka harus jalan kaki ke sana kemari.
Maka diamlah sebentar.
Lihat sekeliling.
Dan jika kamu sudah sampai lebih dulu, jangan paksa yang lain berlari lebih cepat, apalagi sambil kamu duduk-duduk di garis finish, menyeruput segelas kopi lalu bilang:
"Ah, dasar pemalas."
Mungkin, mereka bukan malas, tapi lelah. Karena beban mereka berbeda dengan beban yang kamu pikul, alas kakinya berbeda dengan alas kakimu, karena arah pandangmu beda dengan arah pandang mereka. Kau bisa terus berlari seraya memandang ke depan, dengan badan tegap dan segar bugar. Sedang mereka mungkin sesekali harus berhenti, untuk menguatkan punggungnya, menegakkan punggungnya yang bungkuk karena beban beratnya. Sehingga mereka bisa beberapa detik tegak dan meyakinkan matanya bahwa jalan mereka tidak miring, tidak keluar dari jalurnya. Kemudian kembali membungkuk dan berjalan lambat, pelan, pelan, tapi penuh harap akan nyaman di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI