Mohon tunggu...
Giri Luka
Giri Luka Mohon Tunggu... Buruh - Kadang merasa lelah, tapi harus tetap berjalan

Rimbo Bujang: Awal Semua Perjalanan...

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Robert, Jangan Lagi Bilang Pemain Persib Bukan Pilihanmu

27 Agustus 2019   21:14 Diperbarui: 28 Agustus 2019   10:13 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bobotoh bentangkan spanduk bertuliskan Lupa Caranya Menang? jelang berakhirnya laga Persela Lamongan vs Persib Bandung di Stadion Surajaya, Lamongan Kamis (8/8/2019) - (Foto: Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha)

"Manajemen melakukan cuci gudang, 3 pemain asing menjadi korban: Bojan Malisic, Rene Mihelic, dan Artur Gevorkyan harus angkat kaki. Penggantinya: Nick Kuipers, Kevin van Kippersluis, dan Omid Nazari sudah masuk rencana melawan PSS Sleman." 

ROBERT Alberts ternyata tak menggaransi apa-apa untuk Persib Bandung. Kedatangannya sebagai pengganti Miljan Radovic sebagai juru taktik menjelang Liga 1 2019 bergulir cuma menempatkan tim kebanggaan bobotoh di posisi 12 klasemen sementara setelah menyelesaikan 16 pertandingan.

Setelah bermain imbang 1-1 di kandang Badak Lampung, Minggu (25/8), Persib telah mencatatkan tujuh laga beruntun tanpa kemenangan. Bukan berarti sembilan laga berujung kemenangan. Sebelumnya, Persib juga sudah pernah melewati enam laga berurutan tanpa sekalipun memperoleh tiga poin.

Nah, setelah mengalahkan Kalteng Putra dan PSIS Semarang, tujuh pertandingan cuma menghasilkan tiga poin. Maung Bandung tiga kali bermain imbang dan empat laga lainnya tentu dimenangkan lawan.

Saat memperoleh hasil buruk, Robert yang selama ini masuk dalam bursa pelatih Persib setiap kehilangan juru taktik lama, pernah berucap kalau pemain di tim ini bukanlah pilihannya. Wajar saja, kan, dia masuk saat tim mau berkompetisi.

Seharusnya, kalimat seperti itu tidak pernah diucapkan seorang pelatih, bagaimanapun kondisinya. Apalagi, dia sudah tahu konsekuensi masuk ke tim yang sudah tersusun dan siap bertarung di kompetisi.

Nyatanya, pelatih yang mengantarkan PSM Makassar finis di posisi ketiga di Liga 1 2017 dan di bawah Persija Jakarta yang juara musim lalu lebih memilih kalimat itu sebagai penangkis kalau ada tudingan dia tak becus mengangkat Persib di posisi yang semestinya. Menilik sejarah dan performa manajemen serta kualitas pemain, Persib memang tak layak berada di posisi 12 saat ini.

Sebagai jawaban kegundahannya, manajemen merestui dia melakukan cuci gudang. Tiga pemain asing menjadi korban: Bojan Malisic, Rene Mihelic, dan Artur Gevorkyan harus angkat kaki. 

Penggantinya, Nick Kuipers, Kevin van Kippersluis, dan Omid Nazari sudah masuk rencana melawan PSS Sleman pada laga terakhir putaran pertama, Jumat (30/8). Ini akan menjadi laga debut mereka dengan syarat administrasi lengkap agar bisa melegalkan bermain di kompetisi tertinggi di Tanah Air ini. Jika tidak, Bojan akan tetap tampil bersama Ezechiel N'Douassel, satu-satunya pemain impor yang dipertahankan .

Bukan cuma di sektor asing, lima pemain sudah dipastikan tak akan berkostum Persib lagi. Saepuloh Maulana memilih pergi karena harapan bermain secara reguler ternyata tak berbuah manis. Untuk pengganti Bojan atau Achmad Jufriyanto di jantung pertahanan jika absen, Robert lebih memilih Indra Mustafa yang usianya 10 tahun di bawah Saepuloh.

Empat pemain lokal lainnya tergusur ke Liga 2. Mereka diperbantukan untuk menyelamatkan Bandung United agar tak degradasi ke Liga 3 musim depan. Tim asuhan Liestiadi --pelatih yang direkomendasikan Robert-- terpuruk di posisi 11 klasemen sementara Wilayah Barat yang dihuni 12 tim.

Sekarang, mari menebak apa yang bisa dilakukan Robert pada 17 laga di putaran kedua, tanpa menghitung pertandingan menghadapi PSS di penutup putaran pertama.

Persib tetap memiliki dua jalan di putaran kedua, bangkit atau tetap terpuruk. Semua tergantung bagaimana performa pemain asing yang baru didatangkan. Jika mereka langsung nyetel dengan tim dan memberikan dampak signifikan, maka jawabannya adalah bangkit.

Sebaliknya, tim akan tetap seperti ini kalau ternyata mereka, katakanlah, gagal beradaptasi dengan pola permainan Persib atau sepak bola Indonesia.

Jika Anda adalah bobotoh, maka akan memilih yang pertama.

Tak ada yang mau Persib bermain  angin-anginan seperti di putaran pertama. Kadang bagus, di waktu lainnya seperti diajari lawan cara bermain agar bisa bersaing di papan atas. Tapi, itulah fenomena dalam sepak bola, khususnya Persib. Seperti halnya tak ada yang menebak Leicester City juara Liga Inggris musim 2015/16.

Robert harus membuktikan Persib berada di rel yang benar di putaran kedua. Kalau tidak, dukungan bobotoh dan manajemen kepadanya bisa lepas lebih cepat. Tak akan bernasib seperti Jurgen Klopp yang mengantarkan Liverpool juara Liga Inggris setelah membesut dua sampai tiga musim, seperti kata Robert.  

Tak usah muluk-muluk masuk tiga besar, finis di enam besar saja akan menjadi pekerjaan berat. Sebab, tim lain juga bersolek agar bisa lebih moncer di putaran kedua setelah "melihat-lihat" suasanya di putaran pertama.

Bobotoh tentu sangat takut Persib degradasi ke Liga 2. Walau, hal itu sah-sah saja kalau performa tak juga membaik. Apalagi, poin dengan tim-tim di bawahnya juga tak terlalu jauh.

PSIS dan Persela di posisi 13 dan 14  mengoleksi 15 poin. Mereka baru bermain 15 kali juga. Sedangkan, Persija Jakarta di posisi 15 baru bermain 12 dengan koleksi 13 poin, sama dengan yang dikumpulkan Badak Lampung di posisi 16 dari 15 laga.

So, Persib memang tim besar dengan dukungan banyak sponsor --bisa dilihat dari coretan yang ada di kostum-- tapi itu saja tak cukup untuk berprestasi. Semua elemen harus bersatu, termasuk menyelesaikan proses naturalisasi Fabiano Beltrame secepatnya. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun