Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tinggalkan Mantel Hujan "Kampret"

17 Oktober 2013   14:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:25 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo: wawwiwiwaw.blogspot.com

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="photo: wawwiwiwaw.blogspot.com"][/caption] Mari kita beralih ke mantel atau jaket hujan berupa setelan (atasan dan bawahan). Tinggalkan mantel 'kampret' (ponco) yang Anda punyai. Mantel hujan yang sejatinya berguna melinduni dari rinai hujan saat berkendara motor roda dua, haruslah mempunyai dua fungsi penting yaitu; nilai keamanan dan kenyaman. Mantel 'kampret' sendiri sudah tidak memenuhi dua fungsi diatas. Fungsi Keamanan Prinsip dasar semua perangkat berkendara adalah untuk keamanan para pengendara. Pengendara pun selazimnya mengindahkan fungsi keselamatan dari setiap perangkat berkendara yang ia pakai atau gunakan. Dengan mengindahkan fungsi ini, diharapkan pengendara bisa mengurangi resiko cedera maupun menghindari cedera itu sendiri. Seperti halnya mantel hujan. Mantel atau jaket hujan untuk pengendara roda dua sendiri haruslah berperan dalam sisi fungsi keamanan. Jika dilihat sekilas, mantel 'kampret' yang umum digunakan pengendara motor memenuhi fungsi pelindung hujan saja. Namun kurang aman. Baik dari segi posisi berkendara dan aerodinamika laju motor roda dua, fungsi keamanan dari mantel 'kampret' sudah tidak sesuai. Mantel 'kampret' sendiri memang akan berkelabat saat motor diterpa angin dari arah berlawan. Hal ini bisa membahayakan bukan saja pengendara namun juga pengendara motor roda dua lainnya. Pengalaman adik saya sendiri yang menolong korban tewas yang terseret tronton akibat mantel 'kampretnya' tersangkut badan truk. Fatal memang, jika penggunaan mantel 'kampret' pada kondisi jalan hujan dan ramai. Karena aerodimika dari mantel 'kampret' ini kurang baik. Mantel 'kampret' akan cenderung berkelebat ke segala arah dan dapat tersangkut. Tidak hanya kendaraan lain, namun juga jari-jari band sepeda motor. Fungsi Kenyamanan Dalam berkendara, baiknya pengendara selalu merasa nyaman atas perangkat berkendara yang ia pakai atau gunakan. Perengkat berkendara yang nyaman membuat rasa aman dan konsentrasi dalam berkendara lebih baik. Walau dalam keadaan hujan deras dan lebat sekalipun, pengguna  motor roda dua sebaikya merasa nyaman di atas motornya. Saya sendiri yang dulu sempat menggunakan mantel 'kampret' (ponco) ini. Saya rasakan sangat tidak nyaman dalam berkendara. Bagaimana tidak, sebaik atau serapih apapun menuntupi badan dengan mantel 'kampret'  ini, air hujan akan tetap membasahi badan. Apalagi dibagian kaki yang selama perjalanan hujan akan terciprat selalu, baik genangan air maupun hujan. Akibatnya, terburu-buru untuk cepat sampai pasti dirasakan. Tergesa untuk segera mengganti pakaian yang sudah basah membuat laju, kadang, dipercepat. Walau, laju kendaraan sebaiknya diperlambat saat hujan. Safety First Pola menghemat uang untuk membeli mantel 'kampret' sebaiknya perlahan ditinggalkan. Mantel setelan (atasan dan bawahan) memang cenderung agak mahal. Namun tetap, fungsi aman dan nyaman berkendara motor roda dua tetap harus selalu menjadi prioritas utama. Apalah arti menambahkan sedikit nominal uang untuk membeli antel setelan (atasan dan bawahan) demi nyawa kita yang sangat berharga. Tinggalkan mantel 'kampret' beralihlah ke mantel setelan. Solo, 17 Oktober 2013 01:26 pm

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun