Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kompasiana 'Sakit', Kenapa Admin (Kayanya) Diam?

11 November 2014   06:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:07 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi: marycrimmins.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="511" caption="(ilustrasi: marycrimmins.com)"][/caption] Hampir semua tulisan saya di Kompasiana, dibuat dengan versi desktop alias dengan laptop. Selain saya sehari-hari bekerja dengan laptop. Kemudahan menggunakan wi-fi di kantor, membuat menulis di Kompasiana menjadi nyaman. Sembari melihat email atau menstreaming lagu di Youtube, saya buka tab Kompasiana. 10-15 saya refresh halaman muka (home) Kompasiana untuk melihat tulisan terbaru. Dan, semua ini tidak berjalan mulus hampir 1 minggu ini. Saya bisa men-streaming lagu di Youtube, tapi gagal refresh home Kompasiana. Bahkan membuka dashboard profile saya sudah sangat sulit. Kompasiana masih sakit sepertinya. Pernah Admin Kompasiana mengumumkan masa 'kritis' Kompasiana awal tahun ini. Dimana Kompasiana tidak bisa diakses untuk beberapa waktu lamanya. Kompasianer diberitahu, dan kita fine-fine saja. Dan sepertinya, sakit ini berlanjut. Tidak mungkin koneksi internet di kantor saya lola alias lambat. Men-streaming Youtube saja lancar. Tapi tidak dengan membuka Kompasiana.com. Sepertinya, hal ini tidak terjadi di versi mobile Kompasiana. Dan saya lihat HP saya pun, membuka Kompasiana lancar-lancar saja. Tapi tidak dengan versi PC atau desktop-nya. Seumpama anak yang hendak berulang tahun, dengan 'sakitnya' Kompasiana bertahan. Ya, bertahan sekuat tenaga untuk bisa selalu fit sampai Kompasianival nanti. Dengan nama Kompasiana yang semakin 'ditakuti' dann mumpuni, ia berusaha tampil segagah mungkin. Admin terus menjaganya tetap 'sehat', namun tidak bisa sepenuhnya. Dengan iklan berjubel di kiri-kanan dan atas-bawah layar desktop, Kompasiana sepertinya kepayahan. [caption id="" align="aligncenter" width="549" caption="(Keanehan update email kolom komentar Kompasiana - screenshot dok.pri)"][/caption] Update komentar dengan email pada artikel dari Kompasiana, agak aneh seperti screenshot diatas. Pernah artikel saya 86 Tahun Sumpah (Serapah) Pemuda, Sebuah Anomali menjadi Headline atau HL. Namun muncul dua email update kolom komentar. Alias, satu artikel asli yang saya buat. Dan sepertinya, email update komentar satu lagi berasal dari Admin sendiri. Sehingga, Admin mengkopas artikel saya untuuk di-HL-kan. Walau artikel itu sama judulnya, namun beda update kolom komentarnya. Dan pula berbeda tanggalnya, yang saya buat tanggal 27 Oktober dan yang sepertinya dibuat Admin tanggal 31 Oktober. Dan sudah satu minggu ini, saya tidak lagi menerima konfimasi komentar Kompasianer lain pada artikel baru saya. Walau ada dua artikel yang saya buat tanggal 5 dan 6 November. Namun, update email komentar terakhir hanya ada pada tanggal 4 November. Jadi, artikel pada tanggal 5 dan 6 November, tidak ada update email kolom komentar. Dari permasalahan dua diatas, 'keanehannya' bisa dilihat di screenshot saya diatas. Menjelang Kompasianival 22 November nanti, saya berharap Kompasiana benar-benar 'sehat'. Desas-desus 'pembaruan' Kompasiana yang sempat saya baca di artikel mas Fandi Sindo, semoga benar adanya. Atau, seperti usulan saya untuk Kompasiana. Bukti nyata Kompasiana untuk Indonesia, adalah mengubah domain. Yang tadinya Kompasiana.com, ubahlah menjadi Kompasiana.co.id. Pernah saya bahas di artikel saya, Aksi Nyata Kompasiana untuk Indonesia, Ubah Kompasiana.com menjadi Kompasiana.co.id Salam, Solo, 10 November 2014 10:49 pm

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun