Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lato-Lato, Bukan Sekadar Mainan Viral

6 Januari 2023   23:54 Diperbarui: 8 Januari 2023   12:45 4804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual latto-latto di Kota Lhokseumawe, Rabu (4/1/2023).| SERAMBINEWS.COM/ SAIFUL BAHRI

Kedua, lato-lato mengembalikan komunikasi keluarga. Karena lato-lato bukan saja dimainkan anak-anak, ia menjadi medium komunikasi keluarga. 

Sang bapak melihat di medsos berbagai kreasi video lato lato. Ibu yang lihat ibu di rumah samping juga main lato-lato. Ketika sang anak bermain lato-lato, ada tantangan sendiri untuk mencoba. Komunikasi pun terjadi.

Ketiga, lato-lato membangkitkan romansa permainan. 

Bagi bapak ibu atau kakek nenek yang sempat bermain lato lato di masa muda atau kecil dahulu. Ketika anak atau cucu bermain lato-lato, ada nostalgia yang muncul. Yang sudah andal, jadi ajang pamer ke anak atau cucu. Yang baru mencoba, lato-lato anak atau cucu menjadi pemenuh harapan bermain mainan yang tidak sempat terbeli.

Keempat, menguntungkan penjual mainan. 

Lonjakan permintaan lato-lato sudah barang tentu terjadi. Di tengah hype ini, para produsen dan penjual pun mengambil untung cukup lumayan. Di distributor mainan harga lato-lato mungkin tidak lebih dari 5.000 Rupiah. Tapi saat sudah sampai penjual eceran bisa mencapai 10.000-12.000 Rupiah. Selagi digandrungi, harga biasanya naik tinggi.

Kelima, memberi platform medsos jejak digital lato-lato. 

User generated content (UGC) dari kata kunci lato-lato mungkin sudah begitu banyak. Konten dari teks, foto, dan video sudah beredar luas. 

Meme dengan kreasi lucu-lucuan lato-lato pun menjadi hiburan tersendiri. UGC lato-lato ini jadi jejak digital abadi yang beragam dan kaya yang bisa ditemukan kembali 5 sampai 10 tahun lagi.

Jelas, beberapa insiden lato-lato cukup merugikan. Tapi semua mainan tentu akan berbahaya jika tidak dimainkan dengan cara wajar dan benar. Lato-lato jika kita mau menelaah lebih dalam, memiliki nuansa dan makna tertentu.

Salam,

Wonogiri, 06 Januari

11:52 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun