Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Mengamati Korelasi Berita Hoaks dan Radikalisme

15 Mei 2018   13:33 Diperbarui: 11 Oktober 2019   14:12 2527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Scary Mask - ilustrasi: martaonthemove.com

Pun berita aksi teror kelompok radikal menjadi bahan oknum mencari dollar per click. Berita bombastis bom bunuh diri tentu menjadi trending bahkan breaking news media mainstream. 

Dengan memelintir caption, rekayasa foto, dan judul sensasional, orang diminta mengklik satu situs. Ribuan bahkan jutaan klik bisa diraih atas berita teror palsu. Uang pun mengalir ke pembuat situs.

Penelitian longitudinal dan mendalam tentunya perlu dilakukan mengamati korelasi ini. Saat indoktrinasi terselubung dengan target generasi muda yang goyah pendirian, menjadi ujung tombak paham radikalisme disebarkan. 

Berita bohong menjadi faktor atributif diseminasi paham radikal. Ditambah kaum intelek yang terjebak dalam paham radikal. Propaganda dan medianya bisa jadi berubah dan terus berkembang.

Tinggal bagaimana pemerintah dan aparat kita lebih cerdas dan waspada mengamati internet. Dan tanggung jawab kita semua, untuk menghentikan persebaran berita bohong. Wacana literasi digital sepatutnya segera dicanangkan.

Referensi: ctrl-verlust.net | wsisforum 2017 document

Salam,

Solo, 15 Mei 2018

01:33 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun