Mohon tunggu...
Giovani Yudha
Giovani Yudha Mohon Tunggu... Freelancer - Gio

Sarjana HI yang berusaha untuk tidak jadi Bundaran

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester City dan PSG Berada di Antara Raja-Raja Liga Champions

19 Maret 2021   16:33 Diperbarui: 20 Maret 2021   11:59 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayern Munchen meraih trofi Liga Champions di musim 2019/2020-Sumber: dailymail.co.uk

Kenapa disebut raja?

Soalnya semua tim yang lolos ke perempat final musim ini sudah pernah "memahkotai kepalanya dengan piala" alias juara Liga Champions, kecuali PSG dan Manchester City. Kedua tim ini bahkan kalah dari tim divisi dua liga Inggris, Nottingham Forest yang sudah meraih dua piala Liga Champions di musim 1978/79 dan 1979/80.

Profil Raja-Raja Liga Champions

1. Real Madrid

Real Madrid peraih trofi Liga Champions terbanyak-Sumber: realmadrid.com
Real Madrid peraih trofi Liga Champions terbanyak-Sumber: realmadrid.com

Raja pertama sekaligus raja dari segala raja adalah Real Madrid. Kancah Real Madrid memang sudah tidak diragukan lagi, terbukti sampai saat ini Real Madrid sudah mengkoleksi 13 piala Liga Champions dan pernah mencetak rekor "back-to-back-to-back", juara sebanyak tiga kali berturut-turut di musim 2015/16, 2016/17/, dan 2017/18.  

Namun, bisa dibilang performa raja yang satu ini sedang tidak stabil. Setelah terakhir juara Liga Champions, Real Madrid tidak pernah lolos babak 16 besar karena kalah dari "tim anak muda" asal Belanda, Ajax Amsterdam di musim 2018/19 dan Manchester City di musim 2019/20. 

Perjalanan musim ini di Liga Champions juga bisa dibilang ngga memuaskan, tim berjuluk Los Galacticos ini sempat kewalahan di fase grup setelah menelan kekalahan dua kali dari tim asal Ukraina, Shakhtar Donetsk, dan kebobolan 9 gol dari 6 laga di fase grup. Meski begitu, Real Madrid melakukan remontada dengan bangkit dan berada di puncak grup B serta lolos 16 besar setelah menang meyakinkan atas wakil Italia, Atalanta, dengan agregat 4-1. 

Yap, Real Madrid tetap Real Madrid, DNA Liga Champions ada di dalamnya.

2. Bayern Munchen

Bayern Munchen meraih trofi Liga Champions ke-6-Sumber: fcbayern.com
Bayern Munchen meraih trofi Liga Champions ke-6-Sumber: fcbayern.com
Raja selanjutnya adalah Bayern Munchen yang sudah mengkoleksi 6 trofi Liga Champions termasuk trofi yang mereka bawa musim lalu. Lolosnya Bayern ke babak perempat final memang sudah seperti rutinitas. Buktinya, sejak menjuarai trofi kelimanya di musim 2012/2013, Bayern hanya sekali gagal lolos ke perempat final, yaitu di musim 2018/19 setelah menelan kekalahan dari Liverpool. Sisanya, empat kali lolos ke babak semifinal, satu kali kalah di perempat final, dan satu kali meraih juara.

Musim ini juga bisa dibilang lagi "gila sih" karena hobinya mempermalukan tim lawan sampai malu banget. Dimulai dari fase grup, Bayern meraih puncak dengan meraih lima kemenangan dan satu kali seri serta berhasil mencetak 18 gol dari enam laga. Artinya, rata-ratanya adalah tiga gol/pertandingan. Di babak 16 besar Bayern juga berhasil menang telak atas wakil Italia, Lazio, dengan agregat 6-2. Gokil banget kan?

Jadi ya ngga heran saat ini Bayern menjadi tim terbaik dunia versi UEFA dan tim yang sangat ditakuti.

3. Liverpool

Liverpool meraih trofi Liga Champions ke-6 di musim 2018/19-Sumber: telegraph.co.uk
Liverpool meraih trofi Liga Champions ke-6 di musim 2018/19-Sumber: telegraph.co.uk
Raja ketiga berasal dari Inggris, yaitu Liverpool yang menjadi tim peraih piala Liga Champions terbanyak kedua dengan koleksi 7 piala. Liverpool ini ibarat "raja yang terlahir kembali", soalnya masuk Liga Championsnya sempat bolong-bolong. Musim 2010/11, 2011/12, 2012/13, 2013/14, 2015/16, dan 2016/2017, menjadi musim terpuruk Liverpool karena gagal masuk ke Liga Champions. The Kops terlahir kembali setelah berhasil meraih runner-up Liga Champions di musim 2017/18 dan juara di musim selanjutnya. Namun, sayangnya kembali terseok di musim 2018/19 setelah gagal lolos dari babak 16 besar.

Musim ini meskipun lagi amburadul di Liga Inggris, Liverpool termasuk kuat di Liga Champions. Terbukti, The Kops mampu meraih puncak di fase grup dengan mencetak 10 gol dan kemasukkan 3 gol dari 6 laga. Di babak 16 besar kemarin juga mampu "menang bersih" atas tim asal Jerman, RB Leipzig, dengan agregat 4-0. 

Menarik untuk diikuti sejauh mana Liverpool akan berlabuh musim ini.

4. Chelsea

Chelsea meraih piala Liga Champions perdana di musim 2011/12-Sumber: goal.com
Chelsea meraih piala Liga Champions perdana di musim 2011/12-Sumber: goal.com
The Blues julukannya menjadi raja keempat yang juga berasal dari Inggris dengan koleksi satu piala Liga Champions yang diraihnya bersama pelatih kejutan, Roberto Di Matteo di musim 2011/12. Chelsea ini rajin hadir di Liga Champions tidak bolong-bolong seperti Liverpool tapi tim ini selalu sial di babak 16 besar. Setelah juara, Chelsea empat kali terhenti di babak 16 besar, satu kali gagal lolos fase grup, dan satu kali kalah di semifinal musim 2013/14. 

Bakar duit musim ini sepertinya cukup berhasil, Chelsea berhasil meraih puncak fase grup tanpa kekalahan dengan mencetak 14 gol dan kemasukkan 2 gol dari 6 laga. Akhirnya Chelsea juga berhasil lolos dari kutukkan 16 besar, setelah mengalahkan tim pertahanan terkuat dari Spanyol, Atletico Madrid, dengan agregat 3-0 alias menang bersih. Ini jelas membuat Chelsea patut diperhitungkan, apalagi pelatih barunya Thomas Tuchel juga berhasil membawa PSG ke Final Liga Champions di musim lalu.

Akankah memori 2011/12 bisa terulang kembali? 

5. Porto

Porto meraih piala Liga Champions kedua di musim 2003/04-Sumber: beinsports.com
Porto meraih piala Liga Champions kedua di musim 2003/04-Sumber: beinsports.com

Raja ini merupakan raja dari Portugal yang patut diperhitungkan di Liga Champions. Tim berjuluk "Dragoes" atau "Si Naga" berhasil meraih piala Liga Champions sebanyak dua kali, yaitu di musim 1986/87 dan 2003/04 saat dilatih oleh Jose Mourinho. Mengikuti Liga Champions bisa dibilang menjadi rutinitas tim ini. Setelah juara di musim 2003/04, Porto hanya dua kali absen di liga bergengsi ini, yaitu di musim 2010/11 dan 2019/2020.

Namun, tampaknya musim ini Dragoes bangkit dari tidurnya. Porto berhasil lolos menjadi runner-up di fase grup dengan mencetak 10 gol dan kemasukkan 3 gol dari 6 laga ditambah berhasil menahan imbang 0-0 pemuncak grup, Manchester City. Lolos ke babak 16 besar, Porto harus menghadapi "Nyonya Tua dan Terminatornya", Cristiano Ronaldo. 

Tak disangka-sangka dan pasti ngga ada yang mengira juga, Pepe dkk berhasil lolos dari jeratannya dan masuk ke babak perempat final dengan agregat 4-4, unggul gol tandang karena Porto berhasil mencetak 2 gol di kandang Juventus. Kemenangan ini jelas menjadi kejutan buat Porto karena pasca juara 2003/04, mereka hanya tiga kali lolos ke babak perempat final.

Seru nih menanti kejutan lainnya dari tim yang tidak diunggulkan~

6. Borussia Dortmund

Dortmund meraih piala Liga Champions perdana di musim 1996/97-Sumber: dortmund.de
Dortmund meraih piala Liga Champions perdana di musim 1996/97-Sumber: dortmund.de
Siapa yang mengira kalau Dortmund merupakan salah satu raja di Liga Champions? Dortmund ternyata pernah memahkotai kepalanya dengan piala Liga Champions di musim 1996/97. Saat itu, tim berjuluk Die Borussen berhasil mengalahkan Juventus era Zidane di Final dengan skor 3-1. Kiprah Dortmund di Liga Champions memang tidak sebagus raja-raja lainnya tapi tetap patut diperhitungkan. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir, Dortmund pernah berhasil menembus Final Liga Champions di musim 2012/2013  dan dua kali masuk ke babak perempat final.

Musim ini juga Dortmund terbilang mengejutkan. Berhasil meraih puncak fase grup dengan mencetak 12 gol dan kemasukkan 5 gol dari 6 laga. Lolos ke babak 16 besar, Dortmund meraih kemenangan atas Sevilla dengan agregat 5-4 dan melaju ke babak perempat final. Banjir gol Dortmund musim ini di Liga Champions tidak terlepas dari peran "Goal Machine", Erling Haaland. Haaland menjadi top skor liga ini dengan koleksi 10 gol. Angka yang gila untuk seorang pemuda berusia 20 tahun sudah menjadi tulang punggung tim.

Haaland bisa ngga nih kira-kira bawa Dortmund juara lagi?

Lahirnya Raja Baru

PSG dan Manchester City di Liga Champions-Sumber: Gamingzion.com
PSG dan Manchester City di Liga Champions-Sumber: Gamingzion.com
Apakah ada kemungkinan PSG atau Manchester City bisa jadi raja? Jawabannya jelas ada. PSG dan City meskipun terhitung sebagai tim yang "baru jago" tapi perfomanya luar biasa di Liga Champions.

Dari musim 2012/13 sampai musim sekarang, PSG ngga pernah absen dan selalu lolos fase grup Liga Champions. Pencapaian tertingginya adalah Final Liga Champions musim lalu. Musim ini PSG menunjukkan kualitasnya sebagai calon raja dengan berhasil memuncaki grup dan menang telak di babak 16 besar mengalahkan Raja Liga Champions lainnya, Barcelona, dengan agregat 5-2. Apalagi dengan skuadnya saat ini ditambah kualitas Mbappe dan Neymar, bukan hal yang mustahil untuk membawa PSG menjadi raja.

Begitu juga dengan Manchester City yang konsisten hadir di Liga Champions dari musim 2011/12 dan berhasil mencapai semifinal di musim 2015/16. Musim ini, tim favorit vokalis Oasis, Noel Gallagher ini berhasil memuncaki fase grup dengan hanya kemasukkan 1 gol dan mencetak 13 gol dari 6 laga. Lolos ke babak 16 besar, City menang bersih atas "tim debutan" asal Jerman, Monchengladbach, dengan agregat 4-0.

Bagi saya, ini adalah salah satu perempat final Liga Champios terbaik karena menarik untuk melihat raja-raja saling bertarung dan ada dua tim besar juga yang berusaha menjadi raja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun