Mohon tunggu...
gina naswa
gina naswa Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN STS Jambi

Infj

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KKN Bukan Sekadar Kewajiban: Menggali Makna Pengabdian Mahasiswa di Tengah Masyarakat.

26 Agustus 2025   10:00 Diperbarui: 27 Agustus 2025   20:03 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memasak bersama warga dalam rangka menyiapkan makan untuk bapak-bapak yang gotong royong.

Memasak bersama warga dalam rangka menyiapkan makan untuk bapak-bapak yang gotong royong.
Memasak bersama warga dalam rangka menyiapkan makan untuk bapak-bapak yang gotong royong.
- Minggu ketiga hingga kelima: kami melakukan kegiatan gotong royong, membersihkan masjid, menanam pohon, hingga sosialisasi ke rumah-rumah warga. Dari sini saya belajar tentang pentingnya kolaborasi dan keberlanjutan. Apa yang ditanam hari ini bukan hanya tentang lingkungan, tetapi juga tentang menanam harapan bagi generasi berikutnya.

Penanaman lengkuas di toga Desa Simpang Sungai Duren 
Penanaman lengkuas di toga Desa Simpang Sungai Duren 

- Minggu keenam: bertepatan dengan Hari Kemerdekaan, kami ikut memeriahkan lomba 17 Agustusan. Momen ini mengajarkan bahwa kebersamaan bisa terjalin tidak hanya lewat pekerjaan, tetapi juga lewat perayaan dan keceriaan.

Perlombaan 17 Agustus 
Perlombaan 17 Agustus 

Dari minggu ke minggu, saya mulai melihat KKN bukan sebagai “beban akademik”, melainkan sebagai catatan perjalanan hidup yang sarat makna.

Mengapa KKN Masih Penting di Era Serba Digital?

Sebagian orang mungkin bertanya: apakah KKN masih relevan di era modern, ketika mahasiswa sudah bisa belajar banyak hal lewat internet? Bukankah masyarakat desa pun kini mulai akrab dengan teknologi?

Menurut saya, KKN justru semakin penting di era digital. Dunia digital sering kali membuat kita terjebak dalam “gelembung” yang penuh dengan informasi cepat, tetapi miskin interaksi nyata. Mahasiswa bisa pintar berdiskusi di forum daring, bisa kritis di media sosial, tetapi sering kali gagap ketika harus menghadapi masalah langsung di lapangan.

KKN adalah jembatan untuk keluar dari gelembung itu. Dengan KKN, mahasiswa dipaksa untuk:

1. Menyentuh realitas nyata:  belajar langsung dari masyarakat, bukan sekadar dari teori atau berita.

2. Mengasah empati: memahami kesulitan warga, bukan hanya lewat data, tapi lewat cerita dan tatapan mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun