Mohon tunggu...
Gina Magfirah
Gina Magfirah Mohon Tunggu... Lainnya - Book Reviewer

Seorang polymath yang cinta novel kelas menengah (bukan kelas berat).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Review "Animal Farm" [Ngeracun]

15 Oktober 2020   21:54 Diperbarui: 15 Oktober 2020   22:03 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini bohong! Manusia tidak pernah melayani siapapun kecuali dirinya sendiri."

Judul: Animal Farm

Penulis: George Orwell (1945)

Halaman: 148 Hal

Sinopsis

Suatu malam, Major, si babi tua yang bijaksana, mengumpulkan para binatang di peternakan untuk bercerita tentang mimpinya. Setelah sekian lama hidup di bawah tirani manusia, Major mendapat visi bahwa kelak sebuah pemberontakan akan dilakukan binatang terhadap manusia; menciptakan sebuah dunia di mana binatang akan berkuasa atas dirinya sendiri.

Tak lama, pemberontakan benar-benar terjadi. Kekuasaan manusia digulingkan di bawah pimpinan dua babi cerdas: Snowball dan Napoleon. Namun, kekuasaan ternyata sungguh memabukkan. Demokrasi yang digaungkan perlahan berbelok kembali menjadi tiran di mana pemimpin harus selalu benar. Dualisme kepemimpinan tak bisa dibiarkan. Salah satu harus disingkirkan ... walau harus dengan kekerasan.

Ngeracun

[hanya untuk orang-orang yang oke dengan spoiler] 

Sebuah novel klasik yang dielu-elukan oleh semua orang dan selalu masuk ke dalam daftar bacaan wajib untuk seluruh umat manusia. Ya. Sefenomenal itu. Melihat bahwa ada kata 'kewajiban' di setiap kali orang menyebut Animal Farm, maka aku pun merasa ada beban moral untuk mencoba rasanya masuk ke dalam dunia novel ini. Lumayan telat 75 tahun.

Percaya atau tidak, novel ini lebih mirip sebuah fabel bagiku (tapi bukan untuk dongeng pengantar tidur anak, yang ada anaknya puyeng). Walaupun makna tersiratnya banyak, terutama novel ini adalah sebuah alegori pada masa Perang Dunia II. 

Sebagai orang yang enggak sebegitu familiar dengan sejarah Perang Dunia terutama totaliterisme Uni Soviet (kecewa dengan sistem pendidikan ini), untuk lebih menghayati novel aku pun sembari menelisik lebih jauh karakter dan situasi pada masa Perang Dunia sebagai pengejawantahan rasa peduli sejarah dunia dan pengertian terhadap luka dan gembiranya pada masa perang.

Mengisahkan sebuah peternakan milik Pak Jones yang dikudeta oleh para binatang. Terinspirasi oleh Major si babi tua yang disegani oleh para binatang. Dan Major seketika menjadi sang pemantik revolusi. Aku rasa Major lebih mirip penggambaran dari Marx daripada Lenin, karena lewat pemikiran-pemikirannya para binatang atau manusia mendapatkan paham komunisme. 

Selain itu, Marx tidak terlibat langsung dalam peperangan seperti Major, yang merupakan seorang cendekiawan dan meninggal sebelum perang melawan manusia. Sementara Lenin, sempat menggulingkan imperialisme Tsar Nicholas II dan memimpin Rusia selama beberapa waktu. Jadi ini cukup menjelaskan bahwa Major si babi adalah Marx, paling tidak menurutku secara pribadi.

"Binatang Inggris, binatang Irlandia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun