Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Author

Book, movie/series, and fiction enthusiast contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Rebirth "Rangga & Cinta", Romansa Musikal yang Ternyata Asyik dan Manis

11 Oktober 2025   09:14 Diperbarui: 11 Oktober 2025   09:14 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rangga & Cinta versi 2025 (image by VOI)

Ya tidak salah juga sih sebenarnya. Tapi menurut saya pribadi yang mengikuti AADC hingga Rangga & Cinta ini merasanya jadi tanggung, dan suasana tahun 2000-annya nyaris tak tersadar pada awal-awal scene karena bisa dibilang terlihat modern.

Tapi setidaknya Miles Film bisa membentuk latar waktu ini dengan cukup baik dengan mempresentasikan beberapa hal jadul yang memang hanya ada di tahun 2000-an.

PELUANG KARIR PARA PEMAIN

Layaknya Dian Sastro, Nicholas Saputra dan jajaran cast lain yang karirnya terus menanjak sejak AADC, tak menutup kemungkinan bahwa para cast dari Rangga & Cinta ini juga akan memiliki karir cemerlang ke depannya.

El Putra dan Leya Princy menjadi kandidat terkuat untuk kembali berkarir di bidang akting, pun dalam bidang tarik suara karena suara mereka saat nyanyi itu benar-benar pas menyentuh hati. Bahkan menurut saya pun masih ada kesempatan mereka akan dipasangkan kembali di proyek baru. Baik itu film maupun menyanyi.

Hal ini tentu berlaku juga bagi cast lain yang memerankan karakter Alya, Maura, Milly, Karmen, Mamet, hingga Borne. Mereka cukup oke memerankan karakter yang sudah ada sebelumnya, apalagi ditambah dengan menyanyi serta koreografi yang tidak mudah. Effort inilah yang kemudian akan membawa semuanya ke panggung lebih besar ke depannya dalam dunia akting.

image by suara.com
image by suara.com

Nah, Kompasianer, itu tadi sedikit ulasan untuk film Rangga & Cinta yang sampai saat ini masih berlayar di bioskop tanah air. Secara garis besar sih film ini memberikan pengalaman yang berbeda pada cerita yang sudah ada karena dikemas dalam konsep musikal. Akan ada sedikit nostalgia juga karena lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu lama yang diaransemen dengan lebih asyik.

Bagi para pembaca yang pernah menonton film AADC (baik yang pertama hingga kedua), film ini bisa saya rekomendasikan sebagai cerita baru dari semesta yang berbeda. Meski memang sedikit banyak akan membandingkan dengan versi terdahulu, tapi nyatanya film ini tetap asyik, manis, layaknya cerita khas remaja SMA.

Kalau untuk skornya sih saya memberikan 8.0/10 dengan pertimbangan di atas tadi. Kompasianer yang sudah nonton kira-kira kasih nilai berapa nih?

Baiklah, sampai sini dulu ulasan yang bisa saya buat di kesempatan ini. Akhir kata, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

-M. Gilang Riyadi, 2025-

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun