Tapi tak bisa dipungkiri bahwa banyak juga dari mereka yang beralih ke profesi usaha karena memang dituntut keadaan. Entah jadi korban PHK, penghasilan dari pekerjaan utama tidak tertutupi, hingga faktor lain yang menyebabkan mereka mau tak mau harus memulai usaha.
Memulai usaha kecil-kecilan pun jadi langkah cepat yang diambil. Mulai dari jualan takjil misalnya, membuat hampers untuk dijual kembali, membuat kue lebaran, hingga jadi reseller untuk baju hari raya.
Hal sinilah yang membuat pelaku UMKM jadi semakin banyak dan secara tak langsung memiliki saingan tersendiri dari sesama pelaku UMKM. Lagi-lagi, persaingan mencari uang terus berlanjut untuk tetap bisa memikat hati konsumen.
MULAI BELANJA DARI UMKM
Seperti judul dari tulisan ini, memang topiknya saya fokuskan mengajak para pembaca untuk mulai melirik UMKM dalam memenuhi kebutuhan harian. Contohnya seperti membeli takjil atau gorengan untuk menu berbuka. Bisa mulai beli dari sekitar rumah saja dulu, atau di pinggir jalan yang memang kelihatan dagangannya sepi.
Lalu jika misalnya sedang butuh baju baru untuk lebaran, bisa mulai mencari di pasar tradisional atau kenalan dekat yang menjual baju yang kita inginkan. Jangan sungkan untuk bertanya soal kualitas bahan, ukuran, hingga pilihan warna. Mereka yang mulai merintis usaha seperti ini akan sangat senang jika ada calon pembeli, sehingga pelayanannya pun akan maksimal.
Harga yang ditawarkan pun biasanya bisa lebih murah dibandingkan jika kita harus datang langsung ke pusat perbelanjaan yang jaraknya jauh, membutuhkan uang bensin, hingga berdesakan dengan banyak orang. Jika ada opsi untuk belanja online atau COD pun bisa lebih menghemat waktu agar kita bisa tetap santai di rumah.
Tak sekadar takjil dan baju lebaran saja ya, karena pelaku UMKM di luar sana masih sangat banyak dan kehadiran kita sebagai calon pembeli setidaknya sedikit banyak membantu usaha mereka.
WIN WIN SOLUTION UNTUK PEMBELI
Kondisi ekonomi negara yang menurun, membuat kita sebagai pembeli jadi lebih kritis dalam memilih sesuatu untuk dibeli. Skala prioritas pun dibutuhkan agar tidak salah langkah yang berefek panjang ke depan.
Nah, dengan kita belajar belanja di UMKM ini menjadi sebuah win win solution untuk tetap bisa belanja tapi sekaligus berhemat di kondisi yang serba tidak pasti. Kita bisa lebih leluasa memilih harga dan kualitas yang diinginkan karena pilihan dari UMKM pun banyak.
Dari sisi pelaku UMKM pun tentunya akan sangat terbantu dengan kehadiran kita yang akan membeli produknya. Ini jadi simbiosis yang saling menguntungkan satu sama lain.