Dua belas tahun lalu ketika saya masih duduk di bangku sekolah, ada satu film fenomenal yang rilis dan terkenang hingga saat ini. Berasal dari negara Thailand, film Crazy Little Thing Called Love benar-benar bisa mengambil hati para remaja saat itu. Bagaimana tidak, ceritanya yang begitu manis juga mengharukan membuat penggemarnya menonton lebih dari sekali. Saya juga tak akan lupa sampai menitihkan air mata saat itu.
Cerita romansa antara Mario Maurer sebagai Shone dan Baifern sebagai Nam menjadikan keduanya sebagai couple goals pada masanya yang banyak dikagumi para remaja, apalagi didukung juga dengan paras mereka yang rupawan.
Sebenarnya banyak sekali para penggemar yang menginginkan film ini dibuat kelanjutannya. Namun, sampai saat ini Crazy Little Thing Called Love tidak pernah dibuat sekuel ataupun serial untuk melanjutkan kisah Shone dan Nam yang fenomenal itu.
Kini, di tahun 2022 sepertinya penggemar keduanya bisa bernapas sedikit lega karena Mario Maurer dan Baifern disatukan kembali dalam satu proyek film romansa terbaru meski bukan lagi menjadi Shone dan Nam 12 tahun lalu. Berjudul AI Love You, film ini resmi rilis 15 Februari lalu di aplikasi Netflix.
Nah, apakah film ini akan jadi sefenomenal Crazy Little Thing Called Love yang melambungkan nama keduanya? Maka dari itu di kesempatan kali ini saya akan mengulas film AI Love You ini. Check this out!
SINOPSIS
Lana (Baifern) bekerja di salah satu perusahaan periklanan masa depan, di mana teknologi di sana sudah sangat canggih. Kebutuhan manusia pun sudah banyak dilakukan oleh robot, atau lebih tepatnya oleh Artificial Intelligence (AI), atau disebut juga sebagai kecerdasan buatan.
Di kantornya sendiri, Lana memiliki AI khusus yang selalu membantunya dalam menjalankan aktivitas bernama Dob. Lana dan Dob cukup dekat dan sering saling cerita meski mereka berbeda jenis. Sampai pada satu waktu Dob mengatakan bahwa ia menyukai Lana, yang direspons oleh gadis itu sebagai lelucun belaka karena bagaimanapun sebuah AI tidak bisa memiliki perasaan seperti manusia.
Suatu ketika Lana berkencan dengan pria asing bernama Bob (Mario Maurer) yang ternyata tak sesuai dengan yang ia harapkan. Bob adalah tipe laki-laki yang terlalu percaya diri dan sering main mata ke perempuan lain. Hal ini membuat Lana kesal dan tak ingin lagi mengenal Bob.
Sebuah kebetulan mempertemukan Lana dan Bob kembali yang ternyata Bob adalah seseorang yang diutus perusahaan Lana untuk membenarkan sistem Dob yang rusak. Di sana, Dob membenarkan Bob menggunakan helm khusus yang dirancang untuk melihat sistem komputer. Namun karena ada satu kesalahan teknis, sistem AI Dob malah masuk ke dalam diri Bob. Hal ini tentu dimanfaatkan oleh Dob (yang sekarang jadi manusia) untuk mendekati cintanya, yaitu Lana.
Lana pun jadi sedikit kaget atas perubahan Bob yang biasanya menyebalkan kini malah berbalik jadi baik dan perhatian. Hal ini diam-diam mulai meluluhkan hatinya untuk memulai kembali kisahnya dengan Bob, meski sebenarnya yang ada di diri laki-laki itu adalah Dob.
IDE UNIK DENGAN CERITA STANDAR
Film AI Love You sebanarnya punya pengemasan dan ide unik yang jarang diangkat di dunia perfilman ketika AI yang bisa dikatakan "tidak benar-benar hidup" ternyata bisa memiliki perasaan sayang ke manusia. Selain itu latar yang dibuat di sini pun benar-benar menggambarkan seperti apa masa depan yang nantinya akan dipenuhi oleh teknologi-teknologi canggih.
Sayangnya pengemasan tersebut masih belum cukup untuk menutupi cerita dan alurnya yang menurut saya masih standar. Memang tema utamanya adalah kisah romansa. Tapi jika dibandingkan dengan film-film Thailand lainnya, cerita dari film AI Love You rasanya masih tertinggal karena monoton dan mudah ditebak.
Bahkan jika dibandingkan dengan film Baifern dengan lawan mainnya yang lain seperti film Friendzone - 2019Â (baca reviewnya di sini), ternyata jauh lebih menarik dan menguras perasaan. Chemistry-nya bersama Naphat Nine pun lebih terkenang jika dibandingkan dengan Mario Maurer di film AI Love You.
Yang sangat disayangkan juga adalah durasinya yang terbilang singkat, yaitu hanya sebatas 90 menitan saja. Padahal biasanya film-film Thailand memiliki durasi hampir 2 jam lamanya. Hal ini membuat alur terkesan harus dipercepat dengan akhir yang kurang klimaks, sehingga saya tidak begitu menikmatinya.
SKOR DAN KESIMPULAN
Ya meskipun memang banyak catatan yang saya berikan di sini, film AI Love You masih cukup worth it ditonton untuk mengisi waktu luang. Meski tak akan begitu relate dengan kehidupan nyata penonton, setidaknya reuni romansa Mario-Baifern ini sedikit mengobati rasa kangen terhadap mereka yang pernah jadi ikon fenomenal dalam dunia perfilman.
Melihat IMDb dari tulisan ini dibuat, ternyata skornya pun cukup rendah, yaitu hanya sebesar 4.3/10. Sementara itu di website Cineverse.id, skornya sebesar 6.3/10.  Sementara itu nilai dari saya sendiri ada di angka 7.0/10
Baiklah, sekian ulasan film pada kesempatan kali ini. Terima kasih untuk para pembaca yang sudah menyempatkan mampir. Akhir kata, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
-M. Gilang Riyadi, 2022-
