Mohon tunggu...
Gilang Nugraha
Gilang Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Jr. Content Writer

untuk mendukung silahkan donasi di https://saweria.co/Gilangn isi konten Harian

Selanjutnya

Tutup

Bola

Korupsi Moral dalam Sepakbola

10 Agustus 2023   15:05 Diperbarui: 10 Agustus 2023   15:17 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: www.gramedia.com)

Suara pintu ketukan datang dari luar ruangan sang hakim utama yang dikenal dengan keadilannya dalam memutuskan sebuah kasus persidangan, rekor putusannya terbilang 100 % tidak ada perubahan di tingkat pengadilan yang lebih tinggi. Dimana sampai saat ini dirinya masih berada di pengadilan tingkat satu (setara dengan pengadilan negeri di Indonesia), maka hakim yang bijaksana itu tidak ragu untuk menerima tamu siapapun yang datang ke ruangannya. Datanglah seorang Jaksa terkenal di negeri tersebut yang dimana orang itu disebut adalah maniak sebuah keadilan yang selalu mengeluh tentang sebuah kasus yang menurutnya timpang sebelah di matanya.

Maka sang Hakim mempersilahkan tamunya tersebut untuk duduk di kursi yang berada di depannya,  Jaksa tersebut membawa sejumlah berkas dan di simpan pada meja sang hakim sembari menunjuk berkas yang menumpuk di depan mereka berdua itu. Lantas mereka sang Hakim yang kenal baik dengan Jaksa karena beberapa kali mereka berhadapan di meja hijau bertanya. "Jadi hal apa lagi yang mengganggu ketenanganmu saat ini? Sabtu malam bukannya kamu melakukan hobi yaitu menonton sepakbola?", dari percakapan ini nampaknya bukan sekali dirinya mengajukan berkas keberatan atas keputusan beberapa pengadilan yang dianggap tidak adil.

Justru itu yang mulia jawab sang jaksa , semenjak aku menantikan peluit panjang tanda kick-off dimulai aku membaca beberapa jurnal dan keresahan ku tentang sepakbola muncul suatu ketika sedang membuka sosial media. Langsung pada intinya saja kata sang Hakim yang terkenal tegas " jelaskan saja isi berkas mu itu"

Maka sang jaksa pun mulai membuka berkas pertamanya : 

  1. Fenomena tutup mulut timnas Jerman 

(sumber gambar https://bola.bisnis.com/)
(sumber gambar https://bola.bisnis.com/)

Oke jawab sang jaksa, yang pertama aku adalah orang yang menantikan perhelatan piala dunia sepakbola setiap 4 tahun sekali dimana dari sinilah aku melihat sebuah keberagaman dunia secara miniatur katanya. Namun entah mengapa pada perhelatan piala dunia di Qatar ini aku selaku fans timnas Jerman oleh karena negaraku tidak lolos ke ajang ini malah terganggu oleh aksi mereka bukan di atas lapangan namun juga aksi mereka menutup mulut dengan maksud melawan gerakan anti LGBTQ+ yang memang dilarang di negara dengan mayoritas muslim tersebut, "lantas apa yang menjadi keberatan dirimu akan hal ini?" .

lantas jaksa menjawab pertanyaan itu sembari menunjuk ke arah barat ,"bagian barat dunia ini yang terdapat benua Eropa tersebut selalu menyuarakan tentang kesetaraan baik secara warna kulit dan juga ideologi setiap orang, namun mengapa ketika ada suatu negara Penyelenggara ajang 4 tahunan ini mereka menganggap bahwa bagian dunia timur ini (sembari menunjuk ke bawah ubin) memiliki pemikiran yang kuno dan terbelakang sangat aneh dan tidak terdengar adil bukan?"

"Maksudku aku seringkali bekerja di bagian dunia sana namun aku tidak pernah keberatan akan ideologi yang mereka terapkan itu terjadi di depanku jawabnya. Belum lagi kau tahukan apa yang mereka lakukan dahulu kala dengan kekuatannya?" sambung Jaksa sembari bertanya. 

Sang Hakim hanya mengangkat alisnya sembari menganggukan kepala, dengan berharap sang jaksa puas akan reaksinya tersebut. Dan permintaan maaf cukup untuk hal sebesar hal tersebut, "lantas apa yang membuatmu keberatan akan hal ini?" : disini jelas terjadi korupsi moral dimana satu negara bersatu bagian ideologi barat sangat diperjuangkan dan mengecam keras pelarangan ideologi, dimana Qatar kemarin banyak mengeluarkan pelarangan dimana hal itu disesuaikan karena pada dasarnya dalam menjalankan pemerintahan negara larangan hubungan sesama jenis dan juga hubungan tanpa pernikahan memang diatur .

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Bola Selengkapnya
    Lihat Bola Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun