Mohon tunggu...
Septian GilangArdianto
Septian GilangArdianto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Jember

Mahasiswa Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN Unej Back to Village Turut Andil Memberdayakan Wirausaha Terdampak Covid-19

8 Agustus 2020   16:48 Diperbarui: 8 Agustus 2020   16:55 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NGANJUK - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember Pada kali ini yaitu Periode II Tahun 2020 dilaksanakan dengan cara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan adanya pandemi virus Covid-19 yang sampai dewasa ini masih terus mewabah. Sehingga berdampak pula terhadap sistem pelaksanaan KKN di Universitas Jember yaitu dengan mematuhi himbauan Pemerintah, berdasarkan protokol kesehatan Covid-19.

Oleh karena itu pada periode ini, Universitas Jember menyelenggarakan KKN dengan tema "Back To Village" atau Kembali ke desa masing-masing. Dengan harapan tetap bisa menjalankan program Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui terselenggaranya kegiatan KKN dalam kondisi saat ini.  Total Mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN UNEJ Back To Village Periode II Tahun 2020 adalah sebanyak 3.997 Mahasiswa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Pada kegiatan KKN ini, Septian Gilang Ardianto yang merupakan salah satu peserta KKN "Back To Village" Universitas Jember, kelompok 66 merancang program untuk  Pemberdayaan Wirausaha Terdampak COVID-19 Dalam Bidang Kuliner Di Desa Kurungrejo, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur Dengan Pemanfaatan Teknologi Digitalisasi Untuk Mempersiapkan Era Normal Baru. Ditengah kondisi pandemi Covid-19 hingga kini masih melanda bangsa Indonesia tak terkecuali desa kurungrejo yang mengakibatkan masyarakatnya agar  tetap tinggal di rumah. Namun hal tersebut dinilai tidak dapat selamanya diterapkan. Berdasarkan kebijakan pemerintah dalam menjaga keseimbangan perekonomian perlu dilaksanakan perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, namun ditambah dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19 atau yang disebut dengan new normal era. Penerapan new normal ini bertujuan agar masyarakat bisa produktif kembali, namun tetap aman dari Covid-19. Selain itu new normal juga menjadi cara untuk memperbaiki perekonomian Indonesia termasuk di desa kurungrejo. Kondisi paska transisi ini mengakibatkan tidak stabilnya perekonomian masyarakat di desa kurungrejo khususnya para pelaku usaha dimana penjualannya menjadi sepi pengunjung yang disebabkan adanya tetap diberlakukan kebijakan sosial distancing yang membuat masyarakat membatasi diri dan jaga jarak. Keadaan tersebut membuat mayoritas perekonomian dari masyarakat di desa Kurungrejo terganggu. Contohnya pada pelaku usaha di desa Kurungrejo yang memiliki usaha di bidang kuliner khas nganjuk yaitu Nasi Becek (Gule Kambing).

dok. pribadi
dok. pribadi
Nasi Becek (Gule Kambing) adalah hidangan khas yang berasal dari Nganjuk, Jawa Timur. nasi becek di Nganjuk sudah ada sejak tahun 1940, tidak ada yang tahu pasti siapa yang pertama kali merintis berjualan nasi becek tersebut. Di Nganjuk hidangan ini akrab disebut dengan nama Sego Becek. Sego Becek adalah hidangan yang mirip dengan kari/kare kambing, namun disajikan seperti soto babat yang didalamnya terdapat irisan kubis, kecambah dan potongan daging atau babat. Selain itu ditambahkan juga sate kambing sebagai menu pelengkapnya. Perpaduan rasa kuah dan sate inilah yang menjadi keistimewaan dari makanan nasi becek khas Nganjuk tersebut. Di desa Kurungrejo terdapat salah satu penjual nasi becek yaitu Warung Pak. Milan yang sudah berjualan sejak tahun 1982 dan pelopor penjual nasi becek didesa tersebut. Saat pandemi akibat virus Covid-19 ini penjualannya mengalami penurunan dikarenakan dampak Covid-19 yang mengharuskan pengunjung hanya boleh membeli makanan dengan cara take away (dibungkus/dibawa pulang) dan tetap diberlakukannya kebijakan sosial distancing yang membuat masyarakat membatasi diri untuk tetap dirumah serta jaga jarak. Sedangkan sebagian besar pelanggan berasal dari luar kecamatan maupun daerah tersebut. Selain itu proses penjualannnya masih terbilang tradisional yaitu hanya menunggu pembeli yang datang ke tempat, sehingga seperti kondisi saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa penjualan kuliner nasi becek (gule kambing) mengalami penurunan dan tidak maksimal.

Oleh karena itu, dengan adanya program KKN Back To Village ini Septian Gilang dapat belajar dan mendampingi pemilik usaha nasi becek (gule kambing) Warung Pak Milan untuk Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19. Berikut pelaksanaan program kerja KKN yang telah dilakukan oleh Septian Gilang Ardianto 

Kegiatan  minggu pertama adalah melakukan Observasi dengan Bertemu owner (pemilik usaha), berdiskusi menggali potensi dan peluang serta pengenalan singkat  mengenai rencana program KKN  selama 45 hari. 

dok. pribadi
dok. pribadi
Dilanjutkan kegiatan minggu kedua yaitu  memberikan Pelatihan Tentang Strategi Bisnis, meliputi materi terkait Promosi, diskon, menu paket, Tambahan jenis pelayanan untuk terima pesanan buat acara (ultah, aqiqah, tahlilan dll) serta  mencoba memperluas jaringan usaha dengan menghubungkan sasaran pada komunitas bisnis yang ada di wilayah tersebut. 


Kegiatan minggu ketiga adalah memberikan pelatihan tentang Branding, meliputi photoshoot produk, editing dan plating makanan untuk dipromosikan ke marketplace agar lebih menarik konsumen. Dalam kegiatan kali ini, berencana melibatkan mentor atau kerjasama dengan pihak lain yaitu Warfare.wr Studio (inconfirmation) untuk menunjang keberhasilan dari pelaksanaan program  tersebut. 


Program minggu keempat adalah memberikan pengenalan dan pelatihan terkait Digital Marketing, yaitu memaksimalkan sasaran untuk bisa menggunakan digital marketing seperti periklanan online dan penggunaan media social  serta aplikasi hasil kegiatan branding (photoshoot, editing dan plating) via Facebook dan Instagram. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun