Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menakar Nasib Olimpiade Tokyo 2020 di Tengah Pandemi Corona

20 Maret 2020   21:28 Diperbarui: 22 Maret 2020   02:32 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Shutterstock via KOMPAS.com

“Karena itu, menangguhkan (Olimpiade) akan menjadi keputusan yang tidak bertanggung jawab untuk saat ini,” tambahnya.

Ia keukeuh akan tetap menunggu perkembangan penyebaran pandemi Corona diberbagai negara khususnya Jepang. Menurutnya tidak ada yang mampu menggaransi apa yang akan terjadi beberapa waktu ke depan.

“Apa yang membuat krisis ini sangat sulit diatasi adalah karena ketidakpastiannya. Tidak ada yang bisa memastikan apa yang terjadi esok hari, minggu depan, atau bulan depan,” Bach menambahkan lagi.

Bach tak ingin membuat keputusan spekulatif. Ia bersama kerabat kerja di IOC sangat berhati-hati dan tak ingin gegabah mengambil keputusan.

“Oleh karena itu, sekali lagi, akan menjadi tindakan yang gegabah untuk mengambil keputusan sekarang yang hanya berbasis spekulasi,” pungkas pria 66 tahun ini.

Siklus dan Kutukan
Andai kemungkinan terburuk itu terjadi, Olimpiade Tokyo 2020 batal digelar, menjadi sebuah misteri tersendiri mengacu pada bukti empiris yang telah terjadi dimasa lalu. 

Konon Olimpiade sendiri memiliki siklus kutukan 40 tahunan. Bahwa dalam kurun waktu itu olimpiade bakal gagal digelar. Hal demikian juga disampaikan menteri keuangan Jepang, Taro Aso.

"Ini masalah yang terjadi setiap 40 tahun, ini kutukan Olimpiade, itu faktanya," kata Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso dikutip dari Antara News.

Dalam sejarahnya, Olimpiade Tokyo 1940 batal digelar akibat perang dunia kedua. 40 tahun berselang, tahun 1980, Olimpiade yang sedianya digelar di Kota Moskow juga batal digelar akibat alasan yang berbeda, yakni boikot. 

Dan kini, tahun 2020 Olimpiade Tokyo juga terancam gagal dihelat akibat virus Corona. Jika menghitung siklus, maka tahun inilah kutukan tersebut bisa kembali muncul.

Bahkan berbicara lebih jauh terkait Corona sendiri, penyebaran wabah atau disebut pandemik memiliki pola yang berulang tak ubahnya kutukan 40 tahunan Olimpiade. Bedanya dalam siklus wabah, siklus ini datang per 100 tahun sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun