Mohon tunggu...
Gigih Prayitno
Gigih Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Masih belajar agar dapat menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Alasan-alasan Taktis Kenapa Jokowi-Ma'ruf Amin Bisa Menang di Pilpres 2019

18 April 2019   08:42 Diperbarui: 18 April 2019   08:56 2612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampanye Jokowi di GBL (Dok: Instagram Jokowi)

Kemudian beberapa hal yang diucapkan oleh Prabowo seperti "Tampang Boyolali" "Unicorn" "Kesalahan pemerintahan sebelum Jokowi" dan juga apa yang Prabowo lakukan seperti menggebrak podium yang dia lakukan ketika sedang berkampanye di Jogja. Hal ini terbukti suara Prabowo anjlok di wilayah Boyolali.

Selain itu, Prabowo terlihat beberapa kali marah-marah. Menghilangkan konteks kemarahan dari Prabowo, tak sedikit orang yang menganggap Prabowo mempunyai anger management issue. Sehingga akan berbahaya bila dia menjadi presiden Indonesia karena karakternya yang cenderung diktaktor.

Sementara itu, Jokowi terlihat lebih kalem dan terus menjaga dirinya agar tidak masuk dalam situasi yang merugikan dengan tidak bersikap terlalu responsif dan cenderung jaga image.

Tim Sukses dan Relawan yang Solid

Kill The DJ pada Kampanye Jokowi (Ig/killthedj)
Kill The DJ pada Kampanye Jokowi (Ig/killthedj)

Dari rentang waktu sekitar enam bulan selama kampanye ini, terlihat jelas baik tim sukses dan relawan dari Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf terlihat lebih solid dibandingkan dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno.

Pertama dari isu meruaknya Partai Demokrat berada di dua kaki dengan membebaskan para kadernya memilih siapa yang akan menjadi presiden dengan tujuan untuk menyelamatkan suara Demokrat di daerah.

Selain itu, dari sisi publikasi persona materi kampanye dari Jokowi-Ma'ruf lebih bervariasi dan bermacam-macam. Mulai dari Goyang Jempol yang dibuat oleh Kill The DJ, Hanung Bramantyo dan rekan semuanya, hingga iklan-iklan shitpost dengan tajuk komedi seperti Dilan hingga kuntilanak yang semuanya dibuat oleh relawan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Sedangkan materi promosi dari BPN Prabowo-Sandi terlihat lebih sedikit dan kurang bervariatif yang terlihat lebih mengandalkan lagu dari Sang Alang yang berisi lebih banyak  tentang keburukan Jokowi daripada kelebihan dari program dari Prabowo-Sandi.

Ibu Iriana, Kaesang Pangarep dan Jan Ethes

Ibu Iriana bersama Jokowi (Dok: Ig/Jokowi)
Ibu Iriana bersama Jokowi (Dok: Ig/Jokowi)

Terakhir

Para haters Jokowi mungkin bisa membenci sosok Jokowi sesuka mereka, tapi akan sulit untuk mereka bisa membenci Ibu Iriana, karena she's so lovely. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun