Mohon tunggu...
Gigih Prayitno
Gigih Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Masih belajar agar dapat menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Alasan-alasan Taktis Kenapa Jokowi-Ma'ruf Amin Bisa Menang di Pilpres 2019

18 April 2019   08:42 Diperbarui: 18 April 2019   08:56 2612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampanye Jokowi di GBL (Dok: Instagram Jokowi)

Bila dilihat selama mendampingi Jokowi, Ibu Iriana menampilkan sosok yang keibuan, sederhana, tidak neko-neko dan setia kemana pun Jokowi melakukan kampanye di berbagai tempat. Dan pada masa-masa akhir dari kampanye, kita selalu dilihatkan kemesraan dari Jokowi dan Ibu Iriana.

Yang kedua adalah Kaesang Pangarep, cuitan-cuitan konyolnya di Twitter memberikan pesona tersendiri. Para warga net pun seperti tidak mempunyai jarak dengan anak orang nomor satu di Indonesia ini. 

"Perseteruannya" dengan sang kakak Gibran atau kecemburuannya ketika Jokowi lebih memperhatikan Jan Ethes dibanding dengan dirinya sebagai anak bungsu, walaupun itu semua hanya sekadar gimmick dengan tujuan bercanda namun memberikan pengaruh positif bahwa Kaesang tidak jaga image dengan dirinya sendiri.

Beberapa kali, cuitan-cuitan "kontroversial" dalam versi bercanda yang dilakukan oleh Kaesang mempunyai respon yang positif dengan mendapatkan ribuan retweet dan replies.

Dan terakhir, cucu pertama Jokowi, Jan Ethes sudah mempunyai pesonanya tersendiri. Kita sendiri melihat tingkah polah kelucuan dan keimutan Jan Ethes yang menggemaskan ketika tampil di media.

Jan Ethes (Sumber : Sekretariat Negara)
Jan Ethes (Sumber : Sekretariat Negara)

Beberapa kali juga, "aksi" Jan Ethes menjadi trending tpic karena ke-UWU-an dia baik di Twitter maupun Youtube.

Orang-orang terdekat dari Jokowi ini mungkin tidak terlibat secara langsung dalam kampanye, namun mereka memberikan persona positif untuk sosok Jokowi sendiri yang bisa memberian pancaran pesona yang positif yang bisa membuat sekitar 54 persen memilih dia sebagai pemimpin Indonesia lima tahun kedepan.

Quick count sudah menunjukkan hasilnya, dan sekarang kita tinggal menunggu real count yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum itu sendiri. 

Kontestasi pemilihan sudah berakhir, dan kita seharusnya sedang memasuki babak yang kehidupan dalam bernegara yang baru. 

Pendukung yang menang tidak udah terbang, sedangkan pendukung yang kalah tidak usah tumbang. Sudah saatnya menghentikan perpecahan karena perbedaan dukungan karena rumah kita adalah Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun