Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kyai Ano Gagal Prediksi Pemimpin Negeri

2 Juni 2019   06:10 Diperbarui: 2 Juni 2019   06:31 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
publicdomainvectors.org

"Baik. Tapi bukankah kyai menyatakan berkali-kali ketemu dengan Ki Ratmoko dalam mimpi? Bukankah itu petunjuk valid bagi seseorang setaraf Anda, kyai? Petunjuk valid bahwa itu sinyal Ilahi?"

Kyai Ano kembali tertawa. Kali ini lebih keras dan lepas, lalu menjawab, "Kalian tahu, mimpi itu benar adanya. Dalam mimpiku Ratmoko datang menemuiku..."

"Nah, itu!!" salah satu anggota rombongan memotong pembicaraan Kyai Ano. Kyai Ano kembali tertawa geli.

"Ah, kalian sama saja dengan pendakwah kalian itu. Di kepala kalian cuma ada nama Ratmoko.. Ratmoko.. Ratmoko. Semua hal akan kalian giring pada kesimpulan bahwa Ratmoko yang akan menang. Seakan kontestan yang lain tak ada artinya!"

"Lho, apakah Ki Lurah Petahana juga datang dalam mimpi Anda, Kyai?"

"Tidak!"

"Nah, itu? Kyai sendiri tidak punya bukti atau alibi yang mengarah ke kemenangan Ki Lurah Petahana, kan?"

Kyai Ano yang aslinya bernama lengkap Anonim itu terlihat gemas, lalu dengan suara menggelegar menandaskan,

"Kalau itu yang kalian maksud, Lurah Petahana memang tidak datang menemuiku dalam mimpi. Tapi justru aku sendiri mendatanginya dalam mimpinya. PAHAM KALIAN?"

Kali ini semua anggota rombongan terdiam ketakutan. Nyali mereka mengkeret. Nyali yang semula sebesar genderuwo tiba-tiba mungkret menjadi sebesar jenglot.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun