Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Kam-kam

2 Mei 2019   08:15 Diperbarui: 2 Mei 2019   14:59 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: publicdomainfiles.com

Hati-hati..
Bukan hanya malaikat pencatat amal buruk,
KAMi pun mampu.
KAMi mencatat kelakuan-kelakuanmu satu-satu.

KAMi bukan KAMbing-KAMbing yang bisa kau atur-atur.
KAMi tidak bisa diatur pihak lain.
KAMi hanya mau diatur oleh KAMi.
KAMi menolak diatur oleh KAMu-KAMu.

KAMi hanya bisa mendengar suara KAMi.
KAMi menolak mendengarkan suara KAMu,
KAMyu, dan KAMoe.
Bahkan jika Dia tidak mau berpihak pada KAMi,
KAMi akan melawan-Nya.

Karena hanya kecurangan yang bisa mengalahkan KAMi,
bukan Dia.

INGAT!!
KAMi bukan KAMbing.
KAMi memang berawalan KAM.
Sama-sama KAM.
Tapi bukan KAMbing
KAMi KAM-edited.
KENAPA TERTAWA?
Lucu, ya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun