Kendal -- Mahasiswa Giat 12 Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan sosialisasi budidaya maggot kepada warga Desa Pakisan, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, pada Jumat (15/8/2025). Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Pakisan diikuti oleh perwakilan warga dari setiap Rukun Tetangga (RT) di tiga dusun yang berbeda yaitu Dusun Jetis, Dusun Pakisan, dan Dusun Keseser. Para peternak juga turut hadir dikarenakan budidaya maggot ini kaitannya erat dalam pemanfaatannya sebagai pakan tambahan ternak yang bergizi dan bernilai ekonomis.
Sosialisasi yang dilaksanakan berupa pemaparan materi mengenai pengenalan budidaya maggot, praktik budidaya maggot, serta pemanfaatan maggot. Melalui kegiatan ini, Mahasiswa Giat 12 ingin memberikan solusi kepada masyarakat Desa Pakisan mengenai permasalahan sampah organik atau limbah dapur rumah tangga. Budidaya maggot dapat menjawab permasalahan tersebut, secara ramah lingkungan serta memberikan pemahaman bahwa maggot juga dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat Desa Pakisan.Â
Untuk memberikan gambaran nyata, Mahasiswa Giat 12 membawa langsung maggot dan kasgot hasil budidaya sendiri, untuk diperlihatkan kepada warga yang hadir di sosialiasi. Maggot yang dibawa bervariasi mulai dari fase bayi larva, larva dewasa, prepupa, pupa, dan lalat BSF dewasa. Mahasiswa juga menunjukkan bagaimana maggot dapat mengurai sampah organik dengan memberikan roti tawar yang sudah berjamur kepada maggot untuk dimakan.
Selain menjelaskan dan mempraktikkan bagaimana budidaya maggot dengan benar, Mahasiswa Giat 12 menyerahkan produk hasil budidaya yaitu maggot kering untuk pakan ternak, pupuk kasgot, dan poster edukasi budidaya maggot kepada Kepala Desa Pakisan, Bapak Suwanda.
Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, warga Desa Pakisan menunjukkan antusiasme yang tinggi. Berbagai pertanyaan diajukan, mulai dari pemeliharaan budidaya maggot, pemanfaatan maggot sebagai pakan ternak, hingga peluang ekonomi yang dapat dihasilkan. Respon aktif warga menjadi bukti bahwa sosialisasi yang dilakukan mahasiswa GIAT 12 Unnes tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membuka ruang dialog yang konstruktif antara mahasiswa dan warga.
Kepala Desa Pakisan, Bapak Suwanda, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.Â
"Ini baru pertama kali kegiatan edukasi sosialisasi budidaya maggot, dilihat dari antusias warga cukup bagus. Budidaya maggot sangat bermanfaat untuk dipraktikkan dan bermanfaat sebagai pakan ternak," ujarnya.Â
Lebih lanjut, Bapak Suwanda juga menyampaikan bahwa dirinya senang apabila warga bisa menerapkan budidaya maggot secara mandiri. "Kalau bisa dipraktikkan, saya secara pribadi juga akan mencoba, dan kalau berhasil akan ada rencana untuk disosialisasikan lebih luas," tambahnya.Â