Mohon tunggu...
Gia
Gia Mohon Tunggu... Freelancer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Simak Perkembangan Multimedia Storytelling di Era Media Baru

8 Februari 2020   10:42 Diperbarui: 11 Februari 2020   19:06 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Video pada laman Tempo Interaktif. Sumber: Dok. Pribadi.

Multimedia Storytelling

Menurut Stevens (2014), Multimedia Storytelling merupakan kombinasi antara teks, video, audio, dan grafis interaktif yang disajikan dalam bentuk website dengan format nonlinear.

Non linear berarti kita sebagai pembaca tidak hanya disuguhkan tulisan panjang berbentuk artikel, tetapi pembaca juga dapat memilih sendiri elemen mana yang akan mereka akses. Elemen tersebut bersifat saling melengkapi sehingga tanpa satu elemen, multimedia storytelling terasa tidak lengkap.

DetikX, salah satu web dengan multimedia storytelling. Sumber: Dok. Pribadi.
DetikX, salah satu web dengan multimedia storytelling. Sumber: Dok. Pribadi.
Setiap bagian pada web berbasis jurnalisme dengan multimedia storytelling memiliki fungsi masing-masing. Ada bagian judul, subjudul, quotes, foto dan caption, infografis, polling bahkan hingga kuis interaktif yang membuat pembaca memperoleh informasi tersebut dengan berbagai pengemasan.

Tentu setiap pengemasan memiliki isi yang berbeda sehingga kita tidak akan larut dalam kebosanan ketika membuka berita tersebut. Video, foto, tulisan, dan infografis memiliki format penyajian yang beranekaragam.

Dua Tipe Dasar Multimedia Storytelling


Terdapat dua tipe mendasar dari multimedia storytelling (Stevens, 2014). Pertama, jurnalis mengumpulkan berita, baik berjenis feature maupu investigasi. Kemudian, jurnalis tersebut turun ke lapangan untuk melakukan perekaman video dan audio, mengambil foto, dan menambahkan unsur grafis dan teks.

Cerita yang disampaikan oleh jurnalis tersebut merupakan bagian-bagian terpisah yang dapat disatukan dalam satu packaging berita untuk multimedia storytelling.

Laman Tempo Interaktif untuk satu packaging berita. Sumber: Dok. Pribadi.
Laman Tempo Interaktif untuk satu packaging berita. Sumber: Dok. Pribadi.

Kedua, adanya kerjasama jurnalis dengan editor atau produser dalam proses peliputan berita. Editor atau produser tersebut dapat meminta fotografer untuk mengambil foto, reporter untuk terjun ke lapangan, videografer untuk turun ke lapangan bersama reporter, dan content creator untuk membuat peta dan ilustrasi.

Ilustrasi interaktif pada laman Tempo Interaktif. Sumber: Dok. Pribadi.
Ilustrasi interaktif pada laman Tempo Interaktif. Sumber: Dok. Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun