Mohon tunggu...
Ghofar El Ghifary
Ghofar El Ghifary Mohon Tunggu... Guru - Nama saya adalah Abdul Ghofar dan memiliki nama pena Ghofar El Ghifary. Saya adalah seorang guru dan juga pegiat literasi. Salam Inspiratif!

Saya berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur dan kini tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

(Kisah Nyata) Suami yang Enggan Melukai Istri

18 Maret 2020   13:39 Diperbarui: 18 Maret 2020   13:43 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Abi, kita makan dulu yah," kata istri menawarkan sambil membuka tupperware. Suami pun menganggukkan kepala sambil tersenyum memandangi tingkah polah istri.

Lantas mereka makan sambil sedikit berbincang-bincang. Terkadang iseng membahas sarana prasarana yang ada di Tamini Square. Bahkan tempat duduk yang berjejer-jejer di depan masjid pun tak luput dari perbincangan.

"Abi, umi mau suapin abi boleh nggak? Sekaliii aja."

Mendengar ucapan istrinya itu, sang suami pun menoleh ke kanan dan kiri. Lalu menganggukkan kepala pertanda mengizinkan istri untuk menyuapinya. Ketika suami sudah bersiap untuk membuka mulut, ia mendapati seekor ulat kecil. Mungkin itu adalah ulat sayur (brokoli). Ia jadi terbawa oleh ingatan masa kecilnya, kala itu ia tak mau makan karena ada ulat sayur di makanan yang dibuatkan oleh bibinya.

Ia memang tipikal laki-laki yang tak suka dengan ulat. Mungkin lebih tepatnya jijik. Namun, di sisi lain ia juga tak mau membuat sang istri kecewa. Walau bagaimana pun istri sudah susah payah memasakkan makanan spesial untuknya. Akhirnya, dengan sekuat hati ia pun berusaha tak menghiraukan ulat sayur tersebut. Ia tetap memakan makanan yang sudah disuapkan oleh istrinya. Mengunyahnya perlahan sambil memandang istrinya dengan senyuman.

"Istriku, seandainya kau tahu bahwa suamimu ini tidak suka (jijik) dengan ulat sayur. Demi Allah aku akan tetap memakannya, karena sedikit pun aku tak ingin melukai perasaanmu. Dan memasakkan makanan untukku adalah salah satu bentuk pengabdianmu yang sudah pasti dicatat oleh Allah," gumam suami dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun