02- Kenapa aku sini
Sebagai seorang pelaut, saat aku sedang memasang jangkarnya di Tanah Tolaki, berlabuh untuk waktu yang lama mengisi amunisi untuk kembali berlayar lagi.
Persinggahanku di Tanah Tolaki bukan tanpa alasan dan tanpa rencana. Mengikuti program kerelawanan yang bergerak dibidang kemajuan pendidikan daerah dan semesta menunjuk Bumi Anoa untukku bermetafosa menghabiskan waktu setahunku.
Tanah Tolaki menjadi tanah asing bagiku yang mendiami di pulau Sumatera. Disini ku temukan hal-hal yang belum penah aku temui sebelumnya mulai daru tradisi, bahasa, logat dan hal asing lainnya.
Keasingan ini menjadi tantangan untuk belajar tentang adaptasi, belajar memahami Indonesia lebih jauh lagi hingga sampai kedaerah bernama kecamatan Routa, tepatnya di desa Walandawe.
Yang bahkan orang-orang asli Konawe juga belum pernah menginjakkan kakinya di daerah ini. Acapkali secara spontan berkata 'puuuuuuuh, setelah mati sudah' jika kata Routa disebut.
Daerah lautan merica ini, menawarkan udara yang sejuk nan asri dibatasi dengan perbukitan. Ditambah lagi kekerabatan masyarakatnya dan pemimpin masa depan didesa ini yang amat semangat mengejar mimpinya. Jadi tidak berlebihan kita tempat in disebut Mangkok Kebahagiaan.
#ceritadaritanahTolaki
#ekspedisi12purnama
#tentangrasayangpernahsinggah