Mohon tunggu...
Ghina SajidaR
Ghina SajidaR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

i love rnb musics

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecenderungan Orang Tua terhadap Pilihan Gen-z dalam Pemilu 2024

16 April 2024   11:25 Diperbarui: 16 April 2024   11:30 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemilihan Umum atau bisa disingkat Pemilu adalah proses demokratis untuk memilih wakil rakyat atau pejabat pemerintahan secara langsung oleh warga negara suatu negara. Tujuan utama dari pemilu adalah memberikan kesempatan kepada warga negara untuk menyampaikan suara mereka dan memilih para pemimpin yang akan mewakili mereka di pemerintahan. Untuk beberapa orang, pemilu merupakan hal yang sangat memusingkan. Terutama sebagian dari generasi yang baru memiliki pengalaman pemilu tahun ini, yaitu Gen-Z (generasi kelahiran tahun 1997-2012). Sayangnya, peran orang tua yang seharusnya membantu anak untuk lebih memahami politik, justru menjadi kesempatan orangtua untuk mengambil keputusan agar anaknya mengikuti pilihan mereka. Ada pula sebagian orang yang berpikiran bahwa keputusannya dalam pemilu ada di tangan orang tua. Oleh karena itu, masalah ini perlu dibahas agar hal ini tidak menimbulkan konflik apalagi sampai menyimpang dari nilai-nilai pancasila.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada Senin, 15 April 2024, pada beberapa Gen-z. Para narasumber diberikan pertanyaan yang telah kami siapkan sesuai dengan topik yang kami angkat yaitu "Kecenderungan Orang Tua Terhadap Pilihan Gen-Z Pada Pemilu 2024". Tidak lupa dengan pengambilan dokumentasi menggunakan smartphone yang bertujuan sebagai bukti wawancara. Menurut narasumber, faktor yang membuat orang tua menekan untuk mencoblos paslon yang dipilihnya adalah karena mereka yakin dan merasa cocok dengan visi misi, rekam jejak, serta partai paslon. Sehingga, merasa paslon tersebut perlu dipilih oleh anaknya juga.

Dilakukan juga penyebaran kuisioner yang diisi oleh 48 responden. Dari data survey tersebut, 37,5% memiliki pilihan politik yang berbeda dengan orang tua, sedangkan 62,5% tidak memiliki pilihan politik yang berbeda. 8,3% dari 48 responden mendapatkan tekanan dari orang tua dan 4,2% menimbulkan konflik. Lalu, 87,5% responden setuju bahwa minimnya literasi mengakibatkan kecenderungan orang tua terhadap pilihan politik anak.

Kecenderungan orang tua terhadap pilihan anak dalam pemilu ternyata menimbulkan konflik yang menyimpang dari nilai-nilai pancasila. Berdasarkan sila ke 2 yaitu "kemanusiaan yang adil dan beradab", orang tua harus berlaku adil serta membantu anak untuk meningkatkan minat literasi dan mendapat informasi tentang politik. Dan juga, berdasarkan sila ke 5 yaitu "keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia", orang tua dan anak memiliki keadilan serta kesetaraan untuk memilih pilihan politiknya masing-masing.

Berdasarkan data yang sudah dikumpulkan kecenderungan orang tua pada pilihan anak di pemilu ini disebabkan beberapa faktor, konflik terjadi bukan hanya karena tekanan dari orang tua, tetapi juga datang dari masalah anak itu sendiri seperti, minimnya minat literasi dan kurangnya semangat demokrasi. Melalui penelitian menggunakan kuisioner dan beberapa wawancara, kami menyimpulkan bahwa minimnya literasi pada gen-z merupakan faktor utama dari kecenderungan orang tua terhadap pilihan pemilu anak. Untuk mengatasi masalah itu, edukasi terhadap orang tua dan anak harus dilaksanakan. Mencari pendekatan kedua belah pihak dalam menggunakan sosial media merupakan salah satu solusinya.

Referensi:

Annisa. (2023, Juni 28). Pengertian Pemilu, Fungsi dan Prinsipnya. Fakultas Hukum UMSU. https://fahum.umsu.ac.id/pengertian-pemilu-fungsi-dan-prinsip.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun