Mohon tunggu...
Ghina Nur Azzizah
Ghina Nur Azzizah Mohon Tunggu... -

gatau mau diisi apa, yaudahlah ya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Desa Tampakang: Bukti Keharmonisan Manusia dan Alam

20 Mei 2024   22:59 Diperbarui: 20 Mei 2024   23:40 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah bapapai berasal dari kata papai artinya percikan, yang digunakan oleh masyarakat banjar pada umumnya. Sedangkan istilah badudus digunakan oleh para anggota kerajaan dan juga bangsawan dahulu.

Tradisi bamandi-mandi ini sering kali dilakukan dalam berbagai perayaan seperti pernikahan dan manujuh bulanan kelahiran. Selama upacara bamandi-mandi, seseorang akan disiram atau mandi dengan air bunga, biasanya bunga melati dan lain sebagainya yang telah di letakkan dalam wadah yang sudah berisikan air khusus.

Dinamika Kehidupan Desa Tampakang

"Hasil Kerajian tangan Ibu Khadijah." Sumber: penulis (11/5)

Berdasarkan wawancara yang dilakukan bersama Pa Arul, selaku ketua RT 6, Desa Tampakang memiliki sekitar 392 kepala keluarga. Dinamika kehidupan masyarakat di Desa Tampakang, Kecamatan Paminggir, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan tergolong unik dan menarik.

Mayoritas mata pencaharian masyarakat disana adalah sebagai nelayan, peternak kerbau, dan petani rawa.  Menurut informan kami, pendapatan nelayan disana tidak dapat diprediksi. 

Dalam sehari, para nelayan bisa meraup keuntungan sebesar Rp. 50.000 hingga Rp. 100.000 atau bahkan lebih dari itu.  Jenis ikan yang ada disana juga sangat beraneka ragam seperti ikan Baung, Lele, Nila, Gabus, Toman, dan lain sebagainya. 

Desa ini juga terkenal dengan peternakan kerbau rawa yang menghasilkan susu dan daging berlimpah. Disisi lain, warga disana juga menjadi salah satu pengrajin yang berhasil. Mereka mampu menyulap rotan ataupun eceng gondok menjadi kerajinan seperti tikar, topi, tas, bakul, dan sebagainya. Kerajinan -- kerajinan tersebut kemudian dijual dan dipasarkan kepada masyarakat kota.

Masyarakat Desa Tampakang terkenal dengan kearifan lokalnya dalam menjaga kelestarian alam rawa. Kearifan lokal ini kemudian diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka. 

Selain itu, desa Tampakang dihuni oleh berbagai suku bangsa, seperti Suku Banjar, Dayak, dan Melayu. Hal ini menciptakan keanekaragaman budaya yang kaya dan menjadi daya tarik tersendiri bagi desa ini.

Ada beberapa faktor yang menjadi tantangan bagi pengembangan ekonomi dan sosial des, yakni letak terpencil desa dan aksesibilitasnya yang masih tergolong sulit. Hampir keseluruhan wilayah desa Tampakang diselimuti oleh perairan rawa sehingga tidak ada akses untuk transportasi darat dan hanya mengandalkan transportasi air seperti speed boat, perahu, kapal mesin atau yang biasa disebut klotok oleh masyarakat setempat. Faktor lain yang menjadi tantangan adalah cuaca. Saat musim hujan tiba, desa ini sangat rawan terkena banjir sehingga dapat merusak infrastruktur dan mengganggu aktivitas masyarakat.

Dinamika kehidupan di Desa Tampakang menunjukkan kemampuan masyarakat desa beradaptasi dengan lingkungan alam dan budayanya. Keunikan desa ini menjadikannya potensi wisata dan pengembangan ekonomi yang menjanjikan. Dengan upaya bersama dari berbagai pihak, kami berharap Desa Tampakang dapat terus berkembang menjadi desa yang makmur dan lestari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun