Jakarta, 28 Januari 2020 -- Belakangan ini, isu mengenai kesehatan mental sering dibicarakan dan menjadi perhatian. Kesehatan mental dapat dipicu dari berbagai hal termasuk penggunaan sosial media yang berlebihan.Â
Keadaan sosial media saat ini menuai pro kontra bagi semua penggunanya. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh University of Missouri tahun 2015 menemukan bahwa pengguna social media Facebook secara reguler dapat memicu gejala depresi.Â
Selain itu juga studi oleh Lancet Psychiatery menemukan bahwa orang yang bermain sosial media sebelum tidur lebih mungkin mengalami masalah mental seperti purositisme dan gangguan bipolar, juga menilai diri sendiri kurang bahagia.Â
Berdasarkan data tersebut, sekelompok mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Bakrie mencanangkan kampanye dengan tajuk "sehat bersocmed" yang bertujuan untuk mengajak para pengguna sosial media agar tidak tidak terlalu terbuai pada keindahan social media.Â
Kampanye ini dilancarkan menggunakan akun Instagram @sehatbersocmed yang terus mengupdate informasi seputar kondisi mental dan juga tips agar tidak terjerumus ke dalam candu social media. "merasa gak sih, kalo kadang-kadang kita tu ngabisin banyak banget waktu bulak-balik Instagram, twitter, youtube, wa padahal kira seharusnya kita tidak bisa lebih produktif lagi." ujar Paramitha selaku coordinator gerakan kampanye ini.
Contact person:
@sehatbersocmed