Sejak ketetapan pemerintah mengeluarkan surat edaran untuk pencegahan virus corona (Covid-19) pada pemberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), dalam penerapan kegiatan pembelajaran jarak jauh, Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) ikut serta dalam pemberlakuan pembelajaran jarak jauh (PJJ)
Dalam Pemberlakuan tersebut, banyak sekali kekurangan yang dialami mahasiswa dalam pembelajaran daring tersebut. Keluhan biaya kuliah yang belum dikurangkan, tugas yang menumpuk, jaringan internet yang buruk, pembelajaran yang masih kurang dari kata memuaskan.
Andoko Akbar, mahasiswa jurusan Ilmu komunikasi mengeluhkan tentang perkuliahan daring yang selama ini dirasakan. Tetapi dalam kekurangan pembelajaran daring yang dialami dalam perkuliahan, Andoko melakukan kegiatan untuk mengisi waktu luang dalam menghadapi perkuliahan daring ini
"ngebosenin sih kuliah online seperti ini, masih banyak kekurangannya. Gue udah bosen juga, ya tapi gue isi kebosanan gue dengan gue dagang kopi, ketempat wisata didaerah bekasi, diskusi sama temen-temen kuliah juga diluar, yang pasti gue suka baca-baca buku sambil ditemenin kopi hahaha," ungkapnya.
Di sisi lain, Aprian, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi mengambil sebuah keuntungan dengan adanya perkuliahan daring ini. Meskipun masih banyak kekurangan dalam perkuliahan daring yang diterapkan dengan jangka panjang yang memakan waktu hingga tiga semester ini.
"kalau untuk diri gue sendiri sih, gue punya keuntungan dalam kuliah online ini sih. Keuntungannya itu fisik sama waktu. Kebetulan gue kerja, gue juga usaha ternak jangkrik juga. Gue punya waktu luang, jadi ga perlu capek-capek ke kampus buat kuliah. Tapi disisi lain juga udah bosen juga, sama seperti mahasiswa lainnya. Gue butuh diskusi langsung sama temen-temen langsung, gue butuh interaksi langsung, belajar dirumah juga belum maksimal, apalagi udah hampir 1,5 tahun kali yak. Udah kangen juga gue ngampus di kampus langsung." tutupnya.
