Mohon tunggu...
Ghifari Albar
Ghifari Albar Mohon Tunggu... Editor - Two Wheels Enthusiast

Belum pandai menulis, sedikit handal membuat Video. Seorang Video Editor MNC Group.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Padatnya Pikiran

5 Juni 2018   15:41 Diperbarui: 5 Juni 2018   15:44 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Pernah kau begitu manis

Kemudian menjadi iblis.

Membuat hati kembali terkikis

Membalik riang menjadi tangis.

Begitu bengis dirimu tak peduli padaku. Jahatmu terselubung. Pantas kita tak menyambung.

Kau bagai sisa-sisa api unggun. Tak terlihat panas, namun nyatanya engkau ganas. Merah mu menyala begitu dibuka.

Menyakiti tanpa disadari. Sakitnya begitu mengejutkan, langsung mengerucut menunjuk sasaran. Membuat luka, meninggalkan bekas.

Beruntung aku seorang pejuang, yang masih bisa mentolelir trauma akan rasa sakit.

Sekarang, ayo kita tunggu. Siapa yang lebih dahulu tertunduk. Apakah kau yang akan menyerah pada kemunafikan, ataukah aku yang akan terus merasuk mencari kesempatan?

Kau angkuh, Aku tangguh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun