Pandemi Covid-19 tidak kunjung selesai, sistem pembelajaran daring masih tetap diberlakukan untuk daerah di zona merah, khususnya di DKI Jakarta. Pembelajaran daring ini sangat membutuhkan peran dari orang tua peserta didik untuk bisa tetap membimbing anaknya dalam belajar dirumah.Â
Maka dari itu diperlukannya kerjasama antara guru dengan orang tua peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran daring ini, dimana kedua belah pihak bisa saling memahami, mengenal, menghormati, serta dapat mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Akan tetapi, hal tersebut akan sulit dijalankan apabila kedua orang tua bekerja dan tidak bisa membimbing anaknya dalam mengikuti pembelajaran daring. Diperlukannya kerjasama ini adalah agar keterlibatan orang tua dalam pembelajaran di rumah dan bisa mengambil keputusan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber yaitu seorang guru dari SMPN 129 Jakarta, yaitu Ibu Mulyati, mengatakan bahwa dalam menjalani kerjasama antara guru dengan orang tua pada pembelajaran daring ini sangatlah penting. Hal ini dikarenakan sebagai pendidik, seorang guru tidak bisa memantau langsung aktivitas keseharian para peserta didik di rumah. Maka dari itu, peran dari para orang tua sangat dibutuhkan dalam membantu dan mensukseskan proses pembelajaran daring saat ini.
Selain itu juga beliau mengatakan bahwa bentuk kerjasama antara guru dan orangtua dalam meningkatkan hasil belajar siswa selama pandemi sekarang ini adalah dengan cara saling berkoordinasi dan bekerjasama melalui Whatsapp Group, dan juga terkadang dilakukan melalui Google Meet dalam satu atau dua bulan sekali, dengan tujuan untuk penguatan motivasi bagi peserta didik.
Adapun hambatan-hambatan yang terjadi dalam menjalani kerjasama antara guru dengan orang tua peserta didik dalam meningkatkan hasil belajar ini, yaitu diantaranya adalah terkadang terjadi masalah pada gadget/gawai, kuota, maupun dari jaringan bagi peserta didik. Hal ini dikarenakan tidak semua peserta didik di SMPN 129 Jakarta dari golongan mampu, kebanyakan peserta didik di SMPN 129 Jakarta ini berada dari golongan keluarga menengah kebawah. Ada pula yang ditemukan bahwa masih ada peserta didik yang tidak memiliki telepon genggam, tidak mampu membeli kuota, dan lain sebaginya.
Strategi yang dilakukan pihak sekolah ataupun guru dalam mengatasi hambatan atau permasalahan diatas adalah dengan menyediakan atau meminjamkan peserta didik sebuah gadget untuk melakukan proses belajar dirumah dan juga untuk masalah kuota sudah mendapatkan kuota dari pemerintah sehingga cukup dalam membantu anak-anak dalam melakukan proses belajar mengajar melalui daring ditengah pandemi covid-19 ini.
Adapun permasalahan lain yang dihadapi seorang guru dalam melakukan pembelajaran daring ini adalah salah satunya beberapa peserta didik sering terlambat dalam mengumpulkan tugas. Dalam menghadapi permasalahan ini diantaranya pada awal mulanya beliau masih memberikan keringanan untuk siswa tersebut dan menghubungi orang tuanya, apabila orang tua dari siswa tersebut masih kurang perhatian, maka dari itu ibu Mulyati harus mendatangi rumahnya dengan membuat perjanjian, dan apabila siswa tersebut masih terlambat dalam mengumpulkan tugas, maka hal yang dilakukan oleh ibu Mulyati adalah dengan melakukan pengurangan nilai dari siswa tersebut.
Maka dari itu, pentingnya perang orang tua peserta didik dirumah dalam berkaloborasi dengan guru dalam membimbing siswa disaat pembelajaran daring. Hal ini dikarenakan akan menciptakan kerjasama yang baik dalam mencapai kesuksesan dalam pendidikan. Dengan berkerja sama dan saling melengkapi, serta memberikan kontribusi dalam hal ini, maka diharapkan akan menciptakan kenyamanan, mempermudah proses pembelajaran daring, dan semangat peserta didik dalam melakukan pembelajaran dirumah.
