Mohon tunggu...
Geyonk
Geyonk Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga 62

Photomood, Saya dan kopi hitam .:: IG::.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Valentine Bukan Budaya Kita, Catatan yang Tertunda

22 Februari 2020   12:06 Diperbarui: 22 Februari 2020   12:05 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Indonesia tercatat Madura, Bali, Sasak-Lombok, Sumbawa, Palembang, Jambi, Minangkabau, Banjar (Kalimantan Selatan), Kutai, Bugis, dan Toraja juga mempunyai keris dan mungkin fungsinya bisa berbeda dengan keris Jawa. Pada tes dilakukan tes ketajaman, tes kekuatan dan tes 'membunuh'. Keris Jawa bukan kategori slash weapon/senjata tebas tapi lebih ke senjata tikam. 

Yang kedua (menurut paman), keris adalah ageman bukan gaman, ageman adalah 'pegangan' dan gaman adalah senjata genggam/sajam. Ketika saya mencari tahu tidak ada dokumen yang mengatakan seperti paman saya katakan, UNESCO hanya menuliskan tentang keris dalam Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity: Proclamations 2001, 2003 and 2005  secara prinsipil memiliki lima fungsi, tradisi, fungsi sosial, seni, filosofi, dan mistis. 

Walau kemudian saya menemukan sedikit bukti yang membenarkan klaim paman saya itu, ada pada buku The History of Java I dan II(versi e-book bisa dibaca di google book gratis), oleh Thomas Stamford Raffles. Untuk senjata digunakan kd-trnchang kemudian digantikan wedng , lainnya pedang. 

Lanjut pada bahasan masih tentang keris, ditulis juga bahwa orang Jawa biasa menggunakan 3 keris(maju perang), terselip di pinggang kiri, dan kanan, juga satu diletakkan pada bagian belakang/punggung. keris di kiri biasanya pemberian mertua, keris kanan adalah keris warisan orang tua/leluhur, dan yang terselip di punggung adalah keris sendiri. 

Keris yang terselip dipinggang kiri atau keris pemberian mertua yang biasanya akan digunakan terdahulu. Namun pada saat acara serimonial, seperti perayaan/pesta hanya menggunakan satu keris (yang di punggung). 

Jadi mungkin benar bagi orang Jawa keris itu ageman bukan gaman. Tentang orang Jawa biasa membawa lebih dari satu keris mungkin bisa di baca pada buku dibawah ini. Daftar keris P. Diponegoro ada pada appendix IX, buku yang menurut saya wajib dibaca.

P.Diponegoro | dok.pri
P.Diponegoro | dok.pri

Ketua Umum SNKI |dok.pri
Ketua Umum SNKI |dok.pri
Ketua Umum SNKI |dok.pri
Ketua Umum SNKI |dok.pri

Namun ada yang sedikit miss dari buku History of Java, keris bukan besi/baja damaskus, walaupun ada pola yang mirip. Pamor bukan seperti pola damaskus, sama-sama tempa lipat tapi ada satu unsur yang tidak ada pada pembentuk di damaskus pattern, yaitu batu pamor/meteorit. 

Di buku History of Java 1 dan 2, Raffles menyebut 4 kali keris itu damaskus, padahal dia sendiri menjelaskan pamor di dapatkan dari wilayah Belitong, dan Celebes. Disebut besi damaskus  karena memang cara tempa lipat ini terkenal berasal dari  kota Damaskus(sekarang berada negara Suriah) dahulu disebut negeri Syam atau Levante(Inggris). 

Pedang damaskus menjadi terkenal karena kelenturan dan kekuatan/ketajamannya. Pada seni membuat senjata modern, damaskus di bentuk dengan menggunakan dua jenis carbon steel, high dan low dan disusun selang-seling, kemudian ditempa lipat, syarat modern damaskus pattern ala barat adalah minimal mempunyai 300 lapisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun