Kesepuluh, harus meninggalkan pergaulan, karena meninggalkannya itu lebih penting dilakukan bagi pencari ilmu, apalagi bergaul dengan lawan jenis khususnya jika terlalu banyak bermain dan sedikit menggunakan akal pikiran, karena watak dari manusia adalah banyak mencuri kesempatan. Bahaya dari pergaulan adalah menyia-nyiakan umur tanpa guna dan berakibat hilangnya agama, apabila bergaul dengan orang yang tidak beragama. Jika ia membutuhkan orang yang bisa menemaninya maka orang itu harus kuat agamanya, takut kepada Allah SWT, bersih hatinya, dan banyak berbuat kebaikan.Â
Bab 3 Akhlak Seorang Peserta Didik Terhadap Gurunya
Pertama, kepada siapa ia harus mengambil ilmu dan mencari bagusnya budi pekerti darinya. Jika memungkinkan seorang pelajar, hendaklah memilih guru yang sesuai dalam bidangnya, ia juga mempunyai sifat kasih sayang, menjaga etika, menjaga diri dari perbuatan yang merendahkan martabat seorang guru. Diriwayatkan dari sebagian ulama salaf: ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kalian belajar agama.
Kedua, bersungguh-sungguh dalam mencari seorang guru, ia termasuk orang yang mempunyai perhatian khusus terhadap ilmu agama dan termasuk orang-orang yang dipercaya oleh para guru-guru pada zamannya, sering diskusi serta lama dalam perkumpulan diskusinya. Imam As Syafi'i berkata: barang siapa yang mempelajari ilmu fiqh hanya memahami makna-maknanya yang tertulis saja, maka ia telah menyia-nyiakan beberapa hukum.