Mohon tunggu...
Annisa Rahmatia
Annisa Rahmatia Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi.

an ordinary student, daughter, and teleporter. Beware, I can be anywhere (as long as I got money to travel).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ketika Keyakinan Menjadi Gunjingan dan "Bahan Jualan"

18 Mei 2020   13:07 Diperbarui: 18 Mei 2020   16:35 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Lembaga penyiaran tidak boleh menyajikan program yang merendahkan, mempertentangkan, dan / atau melecehkan suku, agama, ras, dan antargolongan yang mencakup keberagaman budaya, usia, gender, dan /atau kehidupan sosial ekonomi"

Tidak heran jika Asmirandah melaporkan pemberitaan yang menyudutkan dirinya tersebut ke KPI.

Berdasarkan banyaknya artikel yang membahas keyakinan selebritas, media masih melihat agama sebagai isu sensitif yang bisa dijadikan alat "dagangan". 

Isu sensitif cenderung menarik minat masyarakat sehingga pada akhirnya akan meningkatkan traffic dan penonton pada tayangan tersebut. Media memang diuntungkan, namun masyarakat dan selebritas yang diberitakan akan terkena imbasnya. 

Masyarakat akan semakin tenggelam dalam kebencian dan eksklusivitas agama tertentu, sementara selebritas akan kehilangan privasi, bahkan bukan tidak mungkin karir mereka juga ikut terganggu.

REFERENSI:

Wargadireja, A. T. (2019, Juli 15). Pindah Agama Urusan Privat, Media Tak Berhak Menghakimi Pesohor Lewat Berita Tendensius. Retrieved Mei 17, 2020, from vice.com

Adam, A. (2019, Agustus 9). Berita Pindah Agama Cenderung Menyudutkan Penganut Agama MInoritas. Retrieved Mei 18, 2020, from tirto.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun