Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ironi Dua Tim Anak Imigran di Piala Dunia 2018

12 Juli 2018   11:32 Diperbarui: 12 Juli 2018   20:58 2724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patut dinanti apakah tim anak imigran ini bisa menjuarai Piala Dunia 2018. Foto: footballplayerpro.com

Pemerintah Perancis juga semakin ketat dalam membuat kebijakan terhadap imigran. Pada awal Juni lalu, Perancis baru saja terlibat konflik dengan Italia karena kedua negara sama-sama ngotot tidak mau membuka pelabuhannya bagi kapal Aquarius milik LSM kemanusiaan yang membawa para imigran berstatus pengungsi dari Afrika. Ini sangat menyedihkan karena kapal lalu terombang-ambing di Laut Tengah tanpa kepastian selama berhari-hari dan terancam tenggelam jika cuaca buruk datang.

Sangat mudah bagi kita untuk menemukan di internet berbagai cerita memilukan tentang perlakuan buruk yang diterima oleh para imigran di Perancis dan Inggris. Kata-kata seperti "Go home to your country!", "Leave this country or you die!" atau hinaan-hinaan lain yang menyerang identitas ras berulangkali didengar oleh para imigran, bahkan oleh anak cucu mereka yang sebenarnya tidak punya tempat lain untuk pulang karena Perancis dan Inggris adalah tanah kelahirannya.

Demonstrasi menentang kehadiran imigran di depan Istana Versailles. Foto: Getty Images.
Demonstrasi menentang kehadiran imigran di depan Istana Versailles. Foto: Getty Images.
Sepak terjang dua tim imigran yang masing-masing menorehkan rekor tersendiri di Piala Dunia ini mungkin tidak akan langsung menghilangkan semua pandangan atau perlakuan buruk yang diterima oleh imigran di Perancis dan Inggris. Namun setidaknya kontribusi Paul Pogba dan kawan-kawan bagi Perancis serta Jesse Lingard dan kawan-kawan untuk Inggris bisa membuka mata banyak orang di negaranya masing-masing.

Narasi bahwa para keturunan imigran ini punya andil besar dalam mengangkat martabat bangsa secara internasional dan menghadirkan kebanggaan di dalam negeri dengan prestasi di Piala Dunia 2018 kini perlahan memenuhi media-media. Masyarakat secara tidak langsung dibuat sadar dan teredukasi dengan pemahaman tersebut. Rasa toleransi dan solidaritas sebagai sesama anak bangsa pun diharapkan muncul.

Walaupun terkesan utopis, namun tidak ada salahnya bagi kita untuk berharap bahwa kesuksesan Perancis dan Inggris di Piala Dunia 2018 ini akan punya dampak pada isu imigran. Semoga saja aksi-aksi rasisme dan sentimen pada para imigran di Perancis dan Inggris dapat perlahan berkurang. Demikian juga kebijakan-kebijakan pemerintah menyangkut arus masuknya imigran juga lebih manusiawi.

Patut dinanti apakah tim anak imigran ini bisa menjuarai Piala Dunia 2018. Foto: footballplayerpro.com
Patut dinanti apakah tim anak imigran ini bisa menjuarai Piala Dunia 2018. Foto: footballplayerpro.com
Selamat bertanding di babak final untuk Perancis dan di perebutan juara ketiga untuk Inggris! Kita tunggu apakah perjalanan dua tim anak imigran ini bisa berakhir dengan manis. Untuk dua pertandingan pamungkas Piala Dunia 2018 akhir pekan besok, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda! Dengan ditemani Kacang Garuda, pasti pengalaman nonton bola akan makin menyenangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun